Hingga Menjelang SenjaSheevaaa…sinii lihaaattt! Ada anak kepiting lucu การแปล - Hingga Menjelang SenjaSheevaaa…sinii lihaaattt! Ada anak kepiting lucu ไทย วิธีการพูด

Hingga Menjelang SenjaSheevaaa…sini

Hingga Menjelang Senja
Sheevaaa…sinii lihaaattt! Ada anak kepiting lucu bangeet..” Nimo memanggil Sheva dengan sangat antusias. Nimo terlihat begitu senang, kakinya melompat-lompat kecil di atas pasir pantai dengan gemas. Gaya bicaranya sangat kekanak-kanakan, volume suaranya juga meninggi.

Sheva tersenyum kecil menanggapi Nimo. Nimo yang selalu Sheva kenal. Sebenarnya ia sangat ingin meladeni seluruh celotehan dan tingkah laku Nimo yang super ceria itu. Namun tubuh Sheva sudah lumayan merasa letih dan ingin meluruskan kakinya dulu sejenak.

“I-iya Nimo. Nanti aku lihat.. tapi aku mau selonjoran dulu yah sebentar.. oke?”

Nimo sepertinya tidak terlalu mengindahkan permintaan Sheva. Langsung ia menghampirinya yang sedang duduk di atas pasir pantai dengan ekspresi merajuk. Gaya berjalannya sungguh seperti anak kecil yang menghampiri ibunya untuk memaksanya masuk ke dalam toko mainan.

“Oke Nimo… oke… iya ini aku lihat anak kepitingnya deh” Sheva mengalah, ia bangkit sebelum Nimo menarik tangannya.

Nimo segera berlari lagi sambil menunjuk-nunjuk anak kepiting itu. Sheva segera menghampirinya dan menjadi penasaran seperti apa anak kepiting yang sangat menarik perhatian Nimo itu. Ternyata benar, anak kepiting itu memiliki bentuk yang cantik. Tempurungnya berwana hijau tua dengan bintik-bintik berwana merah terang.

Sungguh indah, jarang Sheva lihat yang wujudnya seperti itu. Nimo kemudian tertawa renyah, merasa bahagia dan puas telah menunjukkan hewan cantik ini kepada Sheva. Pikir Sheva, Nimo memang memiliki paras yang menawan. Rambut keritingnya yang tertiup angin pantai, suara tawanya yang renyah dan lesung pipi dalamnya itu selalu dapat memesonanya seperti terakhir kali Sheva melihatnya. Sheva tersipu dan merasakan hembusan desiran hangat di dalam hatinya.

Tidak terasa ssudah berjam-jam mereka menghabiskan waktu berdua di pantai. Membuat istana pasir, bermain ombak, hingga berbicara dan tertawa melantur hampir sudah mereka lakukan semuanya. Sheva tidak menduga bahwa hari ini akan berwujud seindah ini. Dia juga sangat bahagia karena Nimo tidak berubah sedikitpun. Tetap periang, sedikit kekanakan, msudah tertawa, sensitif dan selalu memiliki kreatifitas yang tidak terbatas dalam menggambarkan imajinasinya menjadi wujud yang konkrit.

Sebenarnya Sheva juga merasa iri terhadap semangat Nimo. Semangat yang selalu terpancar dari sorot matanya ternyata tidak menurun sama sekali. Sheva heran, seakan-akan Nimo tidak pernah merasa sedih ataupun digerogoti oleh kepahitan dalam hidupnya.

Hanya dengan melihat tatapan Nimo, Sheva seakan-akan mendapat kembali semangatnya. Sorot mata yang periang namun lembut, membuat Sheva merasakan seperti kembali ke rumahnya. Selama ini Nimo hadir bagaikan cermin terhadap diri Sheva. Terlalu banyak persamaan yang ada pada diri mereka.

Mereka saling memantulkan semangat dan kesedihan satu sama lain. Tanpa banyak kata-kata yang terucap, Nimo dan Sheva selalu bisa merasakan gejolak perasaan satu sama lain. Segala hal yang baik dan buruk terasa begitu relatif bagi mereka berdua.

Hari ini mereka merasa seperti terlahir kembali. Seperti anak kecil, mereka menciptakan kebahagiaan murni yang tiada batas. Kebahagiaan yang membuat hati Sheva terasa begitu penuh dan serasa ingin meledak.

Tanpa terasa, langit ssudah mulai meredup. Matahari rupanya sudah tidak terlalu bersemangat untuk memancarkan cahayanya, namun hari juga belum kunjung gelap. Suara beberapa ekor burung camar juga masih terdengar dari kejauhan. Pikir Sheva, mereka masih memiliki waktu beberapa saat lagi.

Saat ini Sheva sangat berharap agar Tuhan memberikan durasi tambahan supaya Ia tidak segera menenggelamkan matahari di hari ini.

“Nimo, kita pindah duduk di situ aja yuk. Kayaknya mataharinya bisa kelihatan lebih jelas” ajak Sheva dengan spontan.
“Boleh, boleh.. yuk kita pindah” Mereka langsung berjalan menuju batu besar yang ditunjukkan Sheva tersebut. Nimo memang figur yang easy-going, dia tidak pernah mempersulit segala hal. Di atas batu itu, mereka berdua duduk bersebelahan.

Sesungguhnya Sheva merasa berat untuk kembali ke realita hidupnya. Ia tahu waktunya tidak akan lama lagi. Namun di satu sisi, hidupnya saat ini adalah kehidupan impian yang selalu ia dambakan sejak dulu dan tak mungkin Sheva tinggalkan. Pandangannya lalu menuju ke bawah, melihat gelombang-gelombang air laut yang menghantam batu besar di bawah tempat mereka duduk.

“Semua orang punya proses pendewasaannya, Sheva. Mungkin hari ini bukan esensi sebenarnya dari kehidupan kita. Tapi… yah, anggap aja ini kayak mimpi indah. Terasa indah untuk sesaat, tapi habis itu kita bangun dan melanjutkan hidup lagi.” Nimo tersenyum lebar.

Sheva terkejut mendengarnya, sungguh tidak ia duga. Sheva hanya termangu keheranan menatap Nimo dengan setengah tidak percaya. Bagaimana bisa Nimo menebak pikirannya.

“Ni-nimo.. kenapa kamu.. k-kok… b-bisa..”
“Mulut kamu diam, tapi pikiran sama mata kamu bicara. Dan aku bisa denger semua itu di sini” Nimo meletakkan telapak tangannya di dada. Sorot matanya sungguh lembut menatap Sheva saat itu, seakan menenangkan sekaligus memberikan kekuatan baginya.

Sheva tersenyum getir, ia memalingkan wajahnya dari wajah Nimo sambil menghembuskan napas berat. Air matanya mulai menggenang. Dia tak sanggup berkata-kata lagi untuk saat ini.

“Aku bisa rasain itu, va. Apalagi kita duduk sebelahaan kayak gini. Rasanya kita jadi transparan untuk menerawang satu sama lain yah” Sheva bisa mendengar suara Nimo yang juga memberat. Suasana menjadi kelabu dan terdiam untuk sesaat. Hanya terdengar jelas suara ombak yang berkejaran di tengah laut.

Namun, bukan Nimo namanya kalau tidak pintar mengubah suasana. Tiba-tiba ia mencolek pundak Sheva, wajahnya langsung berubah ceria.

“Oh iya Sheva, kamu kenapa sih kepikiran buat bikin alis kaya gitu? Itu pake cat minyak apa gimana sih? Kamu jadi kelihatan lebih judes tahu, hehehehe”

Serasa mood-nya diangkat kembali, Sheva kembali tersenyum dan tertawa sedikit geli. “Diandra Geronimoo, ini namanya tato aliis yaaah… masa gak tahu, gak gaul sih kamu”

Nimo menatap dengan ekspresi mengejek, “oh tahu aku mah… yang pake spidol permanen itu kan?” ia terbahak dengan gurauannya sendiri.

Suasana segera mencair kembali, semudah itu. Sheva memang tidak pernah tidak terkesan terhadap Nimo. Sifat periang dan selera humor tinggi itu mengingatkan dirinya mengapa dia pernah jatuh cinta dengan pemuda berambut keriting ini. Waktu memang berlalu terlalu cepat.

“Tiga puluh tiga tahun, Sheva… sudah kepala tiga kita. Nggak kerasa ya?”
“Iya. Kita sudah nggak terlalu muda lagi, Mo. Banyak yang berubah, apalagi timbunan strech-mark di perutku setelah melahirkan”
“Buatku kamu tetap selalu cantik, tenang aja. Dan ada beberapa hal yang nggak berubah kok.. semuanya dijawab di hari ini. Kamu tahu itu.”

Benar juga, ada beberapa hal yang tidak akan lekang termakan waktu. Salah satunya adalah ikatan batin ini. Entah mengapa, perpisahan selama lebih dari tiga tahun lalu itu tidak berhasil juga benar-benar memisahkan ikatan ini.

***

Nimo memang selalu bisa mencerahkan hari-hari Sheva, begitupun sebaliknya. Sayangnya, keharmonisan mereka berdua ternyata belum cukup untuk mengesankan hati orangtua Sheva. Tuntutan dari orangtua Sheva untuk segera menikah juga tidak sanggup untuk Nimo penuhi ketika itu. Alasannya klasik, Nimo hanya merasa kurang mapan secara finansial. Nimo juga merasa masih terlalu cepat mereka untuk memutuskan untuk menikah. Saat itu usia mereka sama-sama masih 24 tahun.

Akhirnya, ada masanya di mana cinta mereka bukanlah menjadi hal yang potensial lagi untuk diteruskan. Terutama bagi Sheva, cintanya kepada Nimo tidak dapat digunakan lagi sebagai perisai untuk selalu menahan tekanan dari kedua orangtuanya. Nimo pun menjadi terkesan semakin lemah di mata kedua orangtua Sheva. Ketika restu sudah tidak mungkin lagi didapat, hubungan mereka yang terjalin selama lebih dari empat tahun akhirnya kandas begitu saja.

Beberapa bulan setelah itu, Sheva mengenal Dirgo. Dirgo adalah seorang pengusaha muda yang meneruskan pabrik konveksi milik ayahnya. Sosok yang dewasa, bersahaja, potensial dan mapan. Tidak heran, sosok Dirgolah yang akhirnya mendapatkan restu dari kedua orangtua Sheva. Saat ini kehidupannya bisa dibilang telah memenuhi kriteria orangtuanya yang selama ini dimaksud, memiliki sepasang anak kembar, asuransi terjamin dan tinggal di lingkungan real-estate.

Bagaimana dengan Nimo? Setelah benar-benar pulih dari depresi dan mengabiskan puluhan sesi konserling, akhirnya dia bertemu dengan Fara.

Fara adalah salah seorang rekan kerjanya di kantor. Kehadirannya dapat mengisi kehidupannya kembali yang sempat hampa. Sebagai seorang sahabat, Fara sungguh memahami posisi dirinya yang berada di dalam posisi sulit. Saat itu Nimo sangat merasa beruntung karena Fara dapat membantunya untuk bertahan dan bangkit dari keterpurukannya. Sekitar dua tahun lalu mereka akhirnya menikah dan saat ini Nimo memiliki seorang anak lucu yang masih balita.

***

Garis cakrawala membentang lurus di sepanjang lautan. Dari permukaan laut, tampak jelas pendaran bayangan matahari yang seolah-oleh tenggelam di dalam laut. Langit yang semula biru cerah perlahan berubah menjadi semakin berwarna jingga.

Awan tampak lebih berjauhan, menyisakan celah lebar sebagai lintasan bagi burung-burung camar yang ingin pulang. Udara yang semula membelai hangat kini berubah menjadi berhembus lebih dingin. Sheva memperhatikan suasana sekeliling sesaat. Ia ingin merekam dengan jelas dan mengingat segala detil yang berada di tempat ini, tepatnya di hari ini. Seolah-olah dia tidak rela kehilangan sedikitpun kenangan manis ini.

“Aku harus pulang, Nimo.. sudah mulai sore juga di sini”. Sheva tahu Nimo menunggunya untuk mengatakan perpisahan ini duluan.

Nimo tidak langsung menjawab, hanya mengangguk pelan sambil tersenyum. Wajahnya terlihat begitu damai. Sheva merasa bersyukur melihat banyak perubahan positif pada diri Nimo. Saat itu juga Sh
0/5000
จาก: -
เป็น: -
ผลลัพธ์ (ไทย) 1: [สำเนา]
คัดลอก!
จนถึงวันทไวไลท์Sheevaaa... sinii lihaaattt มีเด็กน่ารักปู bangeet ..." Nimo เรียก Sheva ด้วยความกระตือรือร้นดี Nimo ดูมีความสุข เท้ากระโดดเหนือทรายชายหาดเล็ก ๆ ที่โหดร้าย เสียงของเธอเป็นลักษณะพูดแบบเด็กมาก ระดับเสียงของเขายัง เพิ่มขึ้นตอบสนองยิ้มเล็ก ๆ ใน Sheva Nimo Nimo ที่ Sheva รู้ดีเสมอ จริง ๆ เขาได้มากเช่น meladeni celotehan และลักษณะการทำงานที่สุดร่าเริง Nimo ทั่วนั้น อย่างไรก็ตาม ร่างกายรู้สึกสวย jaded Sheva แล้วและต้องยืดขาของเขาใช้เป็นช่วง"-Iya Nimo เข้าใจแล้ว แต่อยากจะใช้ selonjoran จะดีสั้น ๆ ... ดีหรือไม่"ดูเหมือน Nimo ไม่เคร่งครัดเกินไป ขอ Sheva ทันทีเขาเวลาเขานั่งอยู่บนหาดทรายกับนิพจน์ sulk แบบไปจริง ๆ เช่นเด็กเล็ก ๆ ที่แม่ของเขาบังคับเขาได้รับไปจัดเก็บของเล่นประดับ"โอเควัน Nimo...โอเควัน...ใช่เห็นเป็นลูก kepitingnya deh " Sheva relents เขากุหลาบก่อน Nimo มือที่น่าสนใจNimo เร็ว ๆ นี้วิ่งอีกในขณะที่เด็กใช้ปูที่ Sheva ทันทีเวลาเขา และกลายเป็นอยากรู้อยากเห็นเป็นสิ่งเด็กมากปูจับความสนใจของ Nimo จะ มันเปลี่ยนจาก true ปูเด็กที่มีรูปร่างสวยงาม Tempurungnya berwana berwana สีเขียวจุดกับสีแดงสดใสดูสวยงามอย่างแท้จริง หายากที่ Sheva ฟอร์มของเขาเช่นนั้น Nimo แล้วหัวเราะคม รู้สึกมีความสุข และพอใจสัตว์สวยงามนี้ได้ชี้ให้ Sheva คิดว่า Sheva, Nimo ได้สนับสนุนแห่ง ผม Keritingnya หาด windblown เสียงหัวเราะของเขากรอบและ dimples เสมอสามารถ memesonanya เหมือนครั้งที่ Sheva เห็นมัน Sheva ขวยเขิน และรู้สึกพัดเรืออบอุ่นหัวใจของเขาแทรกแซงไม่รู้สึกขณะนานชั่วโมงพวกเขาใช้เวลาทั้งบนชายหาด ทำให้ปราสาททราย เล่นคลื่น การพูดคุย และหัวเราะ digressing เกือบแล้วทำทุกอย่าง Sheva ไม่ได้สงสัยว่า วันนี้จะไม่มีตัวตนไม่สวยงามเช่นนี้ นอกจากนั้นยังมีความสุขมาก เพราะ Nimo ไม่เปลี่ยนแปลงเลย พักจอลลี่ น้อย kekanakan, msudah หัวเราะ สำคัญ และมีความคิดสร้างสรรค์ไม่จำกัดในการอธิบายของเขาจินตนาการเป็นคอนกรีตจริง Sheva ยังรู้สึก envy ต่อจิตวิญญาณของ Nimo วิญญาณที่มี radiated เสมอจากตาของเธอเปิดออกไม่ลดลงเลย Sheva สงสัย ว่า Nimo รู้สึกเศร้า หรือจะ subverted โดยขื่นในชีวิตของเขาไม่เพียงแค่มอง stares, Nimo Sheva เป็นจากความรักของเขา เน้นดวงตาที่อ่อนโยน แต่ไม่ห่วง ทำให้ Sheva รู้สึกเหมือนกลับไปบ้านของเขา ในระหว่างนี้ Nimo ปัจจุบันได้เช่นกระจกกับตัวเอง Sheva สมการจำนวนมากที่อยู่ในตัวเองMereka saling memantulkan semangat dan kesedihan satu sama lain. Tanpa banyak kata-kata yang terucap, Nimo dan Sheva selalu bisa merasakan gejolak perasaan satu sama lain. Segala hal yang baik dan buruk terasa begitu relatif bagi mereka berdua.Hari ini mereka merasa seperti terlahir kembali. Seperti anak kecil, mereka menciptakan kebahagiaan murni yang tiada batas. Kebahagiaan yang membuat hati Sheva terasa begitu penuh dan serasa ingin meledak.Tanpa terasa, langit ssudah mulai meredup. Matahari rupanya sudah tidak terlalu bersemangat untuk memancarkan cahayanya, namun hari juga belum kunjung gelap. Suara beberapa ekor burung camar juga masih terdengar dari kejauhan. Pikir Sheva, mereka masih memiliki waktu beberapa saat lagi.Saat ini Sheva sangat berharap agar Tuhan memberikan durasi tambahan supaya Ia tidak segera menenggelamkan matahari di hari ini.“Nimo, kita pindah duduk di situ aja yuk. Kayaknya mataharinya bisa kelihatan lebih jelas” ajak Sheva dengan spontan.“Boleh, boleh.. yuk kita pindah” Mereka langsung berjalan menuju batu besar yang ditunjukkan Sheva tersebut. Nimo memang figur yang easy-going, dia tidak pernah mempersulit segala hal. Di atas batu itu, mereka berdua duduk bersebelahan.Sesungguhnya Sheva merasa berat untuk kembali ke realita hidupnya. Ia tahu waktunya tidak akan lama lagi. Namun di satu sisi, hidupnya saat ini adalah kehidupan impian yang selalu ia dambakan sejak dulu dan tak mungkin Sheva tinggalkan. Pandangannya lalu menuju ke bawah, melihat gelombang-gelombang air laut yang menghantam batu besar di bawah tempat mereka duduk.“Semua orang punya proses pendewasaannya, Sheva. Mungkin hari ini bukan esensi sebenarnya dari kehidupan kita. Tapi… yah, anggap aja ini kayak mimpi indah. Terasa indah untuk sesaat, tapi habis itu kita bangun dan melanjutkan hidup lagi.” Nimo tersenyum lebar.Sheva terkejut mendengarnya, sungguh tidak ia duga. Sheva hanya termangu keheranan menatap Nimo dengan setengah tidak percaya. Bagaimana bisa Nimo menebak pikirannya.“Ni-nimo.. kenapa kamu.. k-kok… b-bisa..”“Mulut kamu diam, tapi pikiran sama mata kamu bicara. Dan aku bisa denger semua itu di sini” Nimo meletakkan telapak tangannya di dada. Sorot matanya sungguh lembut menatap Sheva saat itu, seakan menenangkan sekaligus memberikan kekuatan baginya.Sheva tersenyum getir, ia memalingkan wajahnya dari wajah Nimo sambil menghembuskan napas berat. Air matanya mulai menggenang. Dia tak sanggup berkata-kata lagi untuk saat ini.“Aku bisa rasain itu, va. Apalagi kita duduk sebelahaan kayak gini. Rasanya kita jadi transparan untuk menerawang satu sama lain yah” Sheva bisa mendengar suara Nimo yang juga memberat. Suasana menjadi kelabu dan terdiam untuk sesaat. Hanya terdengar jelas suara ombak yang berkejaran di tengah laut.Namun, bukan Nimo namanya kalau tidak pintar mengubah suasana. Tiba-tiba ia mencolek pundak Sheva, wajahnya langsung berubah ceria.“Oh iya Sheva, kamu kenapa sih kepikiran buat bikin alis kaya gitu? Itu pake cat minyak apa gimana sih? Kamu jadi kelihatan lebih judes tahu, hehehehe”Serasa mood-nya diangkat kembali, Sheva kembali tersenyum dan tertawa sedikit geli. “Diandra Geronimoo, ini namanya tato aliis yaaah… masa gak tahu, gak gaul sih kamu”Nimo menatap dengan ekspresi mengejek, “oh tahu aku mah… yang pake spidol permanen itu kan?” ia terbahak dengan gurauannya sendiri.Suasana segera mencair kembali, semudah itu. Sheva memang tidak pernah tidak terkesan terhadap Nimo. Sifat periang dan selera humor tinggi itu mengingatkan dirinya mengapa dia pernah jatuh cinta dengan pemuda berambut keriting ini. Waktu memang berlalu terlalu cepat.“Tiga puluh tiga tahun, Sheva… sudah kepala tiga kita. Nggak kerasa ya?”“Iya. Kita sudah nggak terlalu muda lagi, Mo. Banyak yang berubah, apalagi timbunan strech-mark di perutku setelah melahirkan”“Buatku kamu tetap selalu cantik, tenang aja. Dan ada beberapa hal yang nggak berubah kok.. semuanya dijawab di hari ini. Kamu tahu itu.”Benar juga, ada beberapa hal yang tidak akan lekang termakan waktu. Salah satunya adalah ikatan batin ini. Entah mengapa, perpisahan selama lebih dari tiga tahun lalu itu tidak berhasil juga benar-benar memisahkan ikatan ini.
***

Nimo memang selalu bisa mencerahkan hari-hari Sheva, begitupun sebaliknya. Sayangnya, keharmonisan mereka berdua ternyata belum cukup untuk mengesankan hati orangtua Sheva. Tuntutan dari orangtua Sheva untuk segera menikah juga tidak sanggup untuk Nimo penuhi ketika itu. Alasannya klasik, Nimo hanya merasa kurang mapan secara finansial. Nimo juga merasa masih terlalu cepat mereka untuk memutuskan untuk menikah. Saat itu usia mereka sama-sama masih 24 tahun.

Akhirnya, ada masanya di mana cinta mereka bukanlah menjadi hal yang potensial lagi untuk diteruskan. Terutama bagi Sheva, cintanya kepada Nimo tidak dapat digunakan lagi sebagai perisai untuk selalu menahan tekanan dari kedua orangtuanya. Nimo pun menjadi terkesan semakin lemah di mata kedua orangtua Sheva. Ketika restu sudah tidak mungkin lagi didapat, hubungan mereka yang terjalin selama lebih dari empat tahun akhirnya kandas begitu saja.

Beberapa bulan setelah itu, Sheva mengenal Dirgo. Dirgo adalah seorang pengusaha muda yang meneruskan pabrik konveksi milik ayahnya. Sosok yang dewasa, bersahaja, potensial dan mapan. Tidak heran, sosok Dirgolah yang akhirnya mendapatkan restu dari kedua orangtua Sheva. Saat ini kehidupannya bisa dibilang telah memenuhi kriteria orangtuanya yang selama ini dimaksud, memiliki sepasang anak kembar, asuransi terjamin dan tinggal di lingkungan real-estate.

Bagaimana dengan Nimo? Setelah benar-benar pulih dari depresi dan mengabiskan puluhan sesi konserling, akhirnya dia bertemu dengan Fara.

Fara adalah salah seorang rekan kerjanya di kantor. Kehadirannya dapat mengisi kehidupannya kembali yang sempat hampa. Sebagai seorang sahabat, Fara sungguh memahami posisi dirinya yang berada di dalam posisi sulit. Saat itu Nimo sangat merasa beruntung karena Fara dapat membantunya untuk bertahan dan bangkit dari keterpurukannya. Sekitar dua tahun lalu mereka akhirnya menikah dan saat ini Nimo memiliki seorang anak lucu yang masih balita.

***

Garis cakrawala membentang lurus di sepanjang lautan. Dari permukaan laut, tampak jelas pendaran bayangan matahari yang seolah-oleh tenggelam di dalam laut. Langit yang semula biru cerah perlahan berubah menjadi semakin berwarna jingga.

Awan tampak lebih berjauhan, menyisakan celah lebar sebagai lintasan bagi burung-burung camar yang ingin pulang. Udara yang semula membelai hangat kini berubah menjadi berhembus lebih dingin. Sheva memperhatikan suasana sekeliling sesaat. Ia ingin merekam dengan jelas dan mengingat segala detil yang berada di tempat ini, tepatnya di hari ini. Seolah-olah dia tidak rela kehilangan sedikitpun kenangan manis ini.

“Aku harus pulang, Nimo.. sudah mulai sore juga di sini”. Sheva tahu Nimo menunggunya untuk mengatakan perpisahan ini duluan.

Nimo tidak langsung menjawab, hanya mengangguk pelan sambil tersenyum. Wajahnya terlihat begitu damai. Sheva merasa bersyukur melihat banyak perubahan positif pada diri Nimo. Saat itu juga Sh
การแปล กรุณารอสักครู่..
ผลลัพธ์ (ไทย) 2:[สำเนา]
คัดลอก!
ต่อ Dusk Till
Sheevaaa ... lihaaattt sinii! มีเด็กน่ารักปู bangeet คือ .. "เรียก Nimo Sheva ด้วยความกระตือรือร้นมาก Nimo ดูมีความสุขมากขาเล็ก ๆ น้อย ๆ กระโดดขึ้นมาบนหาดทรายที่มีความโกรธเคือง รูปแบบของการพูดคือหน่อมแน้มมากปริมาณยังเพิ่มขึ้น. เชรอยยิ้มเล็ก ๆ ที่ตอบสนอง Nimo Nimo อยู่เสมอเชรู้ ที่จริงเขาก็อยากที่จะให้บริการทั้งพูดคุยและพฤติกรรมของร่าเริงสุด Nimo แต่เชเป็นตัวที่เหมาะสมรู้สึกเหนื่อยและอยากจะยืดขาของเขาสำหรับช่วงเวลา. "ผมใช่ Nimo ต่อมาผมเห็น .. แต่ฉันต้องการ selonjoran แรกที่ดีในขณะที่ .. โอเค? " Nimo ไม่ได้ดูเหมือนจะฟังคำขอเช ตรงไปยังผู้ที่เขากำลังนั่งอยู่บนหาดทรายที่มีการแสดงออกขี้งอน เดินอย่างน่าทึ่งเหมือนเด็กกับแม่ของเขาที่จะบังคับให้เธอเข้าไปในร้านขายของเล่น. "เอาล่ะ Nimo ... โอเค ... ใช่ผมเห็นเด็ก DEH ปู" เชขยับเขยื่อนเขาลุกขึ้นก่อนที่จะถอนตัวออก Nimo มือของเขา. Nimo วิ่งอีกครั้งชี้ไปที่เด็ก ปู เชเข้าหาทันทีและกลายเป็นอยากรู้ว่าสิ่งที่ปูเด็กที่น่าสนใจมากที่ Nimo มันเป็นความจริงเด็กปูมีรูปทรงที่สวยงาม เปลือกสีเขียวเข้มมีจุดสีแดงสดใสของสี. มันสวยงามหายากเชเห็นว่ารูปแบบของเขาเป็นเช่นนั้น Nimo แล้วหัวเราะคิกคักมีความสุขและความพึงพอใจได้แสดงให้เห็นสัตว์ที่สวยงามให้เช คิดว่าเช Nimo จะมีใบหน้าที่มีเสน่ห์ ผมหยิกชายหาดลมพัดเสียงหัวเราะเป็นกรอบและลักยิ้มว่ามันสามารถจะ memesonanya เหมือนครั้งสุดท้ายที่เห็นเช เชเขินและรู้สึกว่าการระเบิดของบ่นอบอุ่นในหัวใจของเขา. มี ssudah หลายชั่วโมงพวกเขาใช้เวลาอยู่ด้วยกันที่ชายหาดได้ ทำให้ปราสาททรายคลื่นเล่นที่จะพูดคุยและหัวเราะเกือบทุกอย่างเลือนพวกเขาได้ทำ เชไม่ได้สงสัยว่าวันนี้จะแสดงให้เห็นว่าตัวเองเป็นที่สวยงามเช่นนี้ นอกจากนี้เขายังมีความสุขมากเพราะ Nimo ไม่มีการเปลี่ยนแปลงเล็กน้อย ยังคงร่าเริง, นิดหน่อมแน้มหัวเราะ msudah ที่สำคัญและมักจะมีความคิดสร้างสรรค์ที่ไม่ จำกัด ในการอธิบายจินตนาการของเขาในรูปแบบที่เป็นรูปธรรม. จริงเชยังอิจฉาของจิตวิญญาณ Nimo จิตวิญญาณที่มักจะแผ่กระจายออกมาจากดวงตาของเขาไม่ได้ลดลงเลย เชสงสัยเช่นถ้า Nimo ไม่รู้สึกเศร้าหรือล้มเลิกความขมขื่นในชีวิตของเขา. เพียงแค่มองตา Nimo, เชดูเหมือนจะได้รับกลับมาจิตวิญญาณของเขา ตาครึกครื้น แต่อ่อนโยนทำให้เชรู้สึกเหมือนกลับไปที่บ้านของเขา ในช่วง Nimo ปัจจุบันเป็นกระจกสำหรับตนเองเช ความคล้ายคลึงกันมากเกินไปที่มีอยู่ในพวกเขา. พวกเขาแต่ละคนสะท้อนให้เห็นถึงจิตวิญญาณและความโศกเศร้ากับแต่ละอื่น ๆ โดยไม่ต้องมีหลายคำพูด, และ Nimo Sheva ก็สามารถรู้สึกความวุ่นวายของความรู้สึกของกันและกัน สิ่งที่เป็นสิ่งที่ดีและไม่ดีเพื่อให้ได้ลิ้มรสเมื่อเทียบกับทั้งของพวกเขา. วันนี้พวกเขารู้สึกเหมือนกำลังเกิดขึ้นอีกครั้ง เหมือนเด็กที่พวกเขาสร้างความสุขไม่มีที่สิ้นสุดบริสุทธิ์ ความสุขที่ทำให้เชหัวใจรู้สึกอิ่มมากและดูเหมือนจะต้องการที่จะระเบิด. Imperceptibly ท้องฟ้า ssudah เริ่มจะจางหายไป ดวงอาทิตย์ดูเหมือนว่าจะมีไม่ได้ตื่นเต้นเกินไปที่จะเปล่งแสง แต่ในวันนี้ยังมียังไม่มืด เสียงนกนางนวลหางบางอย่างจะยังคงได้ยินในระยะไกล คิดว่าเชพวกเขายังคงมีสักครู่อีกต่อไป. ปัจจุบันเชหวังว่าพระเจ้าจะให้ระยะเวลาเพิ่มเติมเพื่อให้เขาไม่ได้ทันทีพระอาทิตย์ในวันนี้. "Nimo เราย้ายไปนั่งที่นั่นเพียงแค่จุ๊บ ผมคิดว่าดวงอาทิตย์ที่สามารถมองเห็นได้อย่างชัดเจนมากขึ้น "เชพูดเป็นธรรมชาติ. "บางทีเราควรจะย้าย .. จุ๊บ" พวกเขาเดินตรงไปยังหินขนาดใหญ่ที่จะแสดง Sheva Nimo เป็นตัวเลขที่ง่ายไปเธอไม่เคยมีความซับซ้อนทุกอย่าง ด้านบนของหินที่พวกเขาทั้งสองนั่งอยู่ติดกัน. แท้จริง Sheva พบว่ามันยากที่จะได้รับกลับมาสู่ความเป็นจริงของชีวิตของเขา เขารู้ว่าเวลาที่เขาจะไม่ได้อีกต่อไป อย่างไรก็ตามในมือข้างหนึ่งชีวิตของเขาในขณะนี้คือความฝันของชีวิตเขาได้ปรารถนาเสมอตั้งแต่ครั้งแรกและ Sheva ไม่อาจปล่อยให้ จากนั้นมุ่งหน้าไปยังจ้องมองลงที่คลื่นทะเลที่ตีก้อนหินขนาดใหญ่ด้านล่างที่เขานั่งอยู่. "ทุกคนมีกระบวนการการเจริญเติบโตของพวกเขา Sheva วันนี้อาจจะไม่ได้เป็นสาระสำคัญที่แท้จริงของชีวิตของเรา แต่ ... ดีให้เหมือนฝันที่สวยงาม ความรู้สึกที่สวยงามสักครู่ แต่หลังจากที่เราลุกขึ้นและยังคงอยู่อีกครั้ง ". Nimo ยิ้ม. เชรู้สึกประหลาดใจที่ได้ยินเขาจริงๆไม่ได้คาดหวัง เช Nimo เพียงตะลึงจ้องมองด้วยความประหลาดใจด้วยการปฏิเสธศรัทธา วิธี Nimo สามารถคาดเดาความคิดของเขา. "Ni-Nimo .. ทำไมคุณ .. k-kok ข ... จะ .. " "ปากของคุณเงียบ แต่ใจเดียวกันดวงตาของคุณพูดคุย และฉันจะได้ยินมันทั้งหมดที่นี่ "Nimo วางฝ่ามือของเธอบนหน้าอกของเขา ดวงตาของเขาจ้องเชจริงๆนุ่มในเวลาเช่นถ้าสงบเงียบในเวลาเดียวกันให้เขามีความแข็งแรง. เชยิ้มอย่างขมขื่นเขามองออกไปจากใบหน้า Nimo ในขณะที่หายใจออกอย่างหนัก น้ำตาเริ่มที่จะดีขึ้น เขาไม่สามารถพูดใด ๆ เพิ่มเติมในขณะนี้. "ฉันจะ rasain มัน va นอกจากนี้เรานั่ง sebelahaan เช่นนี้ ผมคิดว่าเรากลายเป็นโปร่งใสที่จะเดินกันดี "เชอาจได้ยินเสียง Nimo ยังเป็นความก้าวหน้า บรรยากาศกลายเป็นสีเทาและเงียบสักครู่ เพียงเสียงคลื่นเสียงจะไล่กลางทะเล. อย่างไรก็ตามแทนชื่อ Nimo ถ้าไม่ฉลาดที่จะเปลี่ยนบรรยากาศ ทันใดนั้นเขาแหย่ไหล่เชใบหน้าของเขาหันร่าเริง. "โอ้ใช่เชทำไมนรกที่คุณ kepikiran สำหรับการทำคิ้วที่อุดมไปด้วยเหรอ? นั่นเป็นวิธีที่จะใช้สีน้ำมันห่า? คุณมองมากรู้ bitchy, hehehehe " อารมณ์ความรู้สึกของเธอยกขึ้นอีกครั้งเชกลับยิ้มและหัวเราะขบขันเล็ก ๆ น้อย ๆ "Diandra Geronimoo ชื่อนี้สัก aliis yaaah ... เวลาไม่ทราบว่าไม่เชื่อมโยงนรกที่คุณ" Nimo จ้องมองกับการแสดงออกของจำลอง "โอ้ mAh ... ฉันรู้ว่าใครใช้เครื่องหมายถาวรนั้นใช่มั้ย?" เขาคำรามที่ตลกของเขาเอง. บรรยากาศในเร็ว ๆ นี้ละลายกลับ ง่ายๆเป็นว่า เชก็ไม่เคยไม่ประทับใจกับ Nimo ลักษณะร่าเริงและความรู้สึกของอารมณ์ขันที่เตือนเขาว่าทำไมเขาได้ตกหลุมรักกับเด็กผู้ชายคนนี้ผมหยิก เวลาจะผ่านไปเร็วเกินไป. "สามสิบสามปีเช ... สามหัวของเราเอง ไม่ Kerasa ยา? " "ใช่ เรามีอยู่แล้วไม่ได้อีกต่อไปดังนั้นสาวโม มากมีการเปลี่ยนแปลงให้อยู่คนเดียวกองเครื่องหมาย strech ในท้องของฉันหลังจากที่ให้กำเนิด " "สำหรับผมคุณยังคงความสวยงามอยู่เสมอเพียงความสงบ และมีบางสิ่งบางอย่างที่ไม่เปลี่ยนแปลงต่อไป .. ทุกคำตอบในวันนี้ คุณจะรู้ว่า. " ทรูพอมีบางสิ่งบางอย่างที่จะไม่สลัวกาลเวลา หนึ่งในนั้นคือพันธบัตรนี้ อย่างใดแยกมานานกว่าสามปีที่ผ่านมาที่ไม่ได้ทำงานจริงๆแยกพันธบัตรนี้. *** Nimo อยู่เสมอสามารถที่จะเพิ่มสีสันวันเชในทางกลับกัน แต่น่าเสียดายที่ความสามัคคีของพวกเขาทั้งสองไม่เพียงพอที่จะสร้างความประทับใจให้หัวใจของพ่อแม่ของเช ความต้องการจากผู้ปกครอง Sheva จะแต่งงานยังไม่สามารถที่จะตอบสนองเมื่อมัน Nimo คลาสสิกเหตุผลที่ Nimo เพียงแค่รู้สึกมั่นคงทางการเงินน้อย Nimo ยังรู้สึกว่ามันเร็วเกินไปที่จะให้พวกเขาตัดสินใจที่จะแต่งงานกัน ในวัยที่พวกเขาทั้งสองยังคง 24 ปี. ในที่สุดก็มีเป็นช่วงเวลาที่รักของพวกเขาได้กลายเป็นที่อาจเกิดขึ้นอีกครั้งเพื่อดำเนินการต่อ โดยเฉพาะอย่างยิ่งสำหรับเชรักของเขาสำหรับ Nimo ไม่ถูกนำมาใช้อีกต่อไปเป็นโล่มักจะต้านทานแรงกดดันจากทั้งพ่อและแม่ Nimo กลายเป็นความประทับใจที่อ่อนแอมากขึ้นในสายตาของพ่อแม่ทั้งสองเช เมื่อได้รับการอนุมัติเป็นไปไม่ได้ที่จะมาด้วยความสัมพันธ์ของพวกเขาที่มีอยู่มานานกว่าสี่ปีที่ล่มในที่สุดได้รับ. ไม่กี่เดือนหลังจากที่รู้ว่าเช Dirgo Dirgo เป็นนักธุรกิจหนุ่มที่ยังคงโรงงานตัดเย็บเสื้อผ้าของพ่อของเขา ร่างผู้ใหญ่ดินที่มีศักยภาพและดีขึ้น ไม่น่าแปลกใจรูป Dirgolah เป็นที่สุดที่ได้รับพรจากผู้ปกครองทั้งสองเช ปัจจุบันเนื้อหาที่ชีวิตของเขาพ่อแม่ของเขาได้พบกับเกณฑ์ที่ได้รับการกล่าวถึงมีคู่ของฝาแฝดรับประกันการประกันและการใช้ชีวิตในสภาพแวดล้อมอสังหาริมทรัพย์. Nimo อะไร? มีการฟื้นตัวเต็มที่จากภาวะซึมเศร้าและอีกหลายสิบ mengabiskan konserling เซสชั่นที่เขาได้พบกับที่สุด Fara. Fara เป็นหนึ่งในเพื่อนร่วมงานของเขาในสำนักงาน การปรากฏตัวของมันสามารถเติมเต็มชีวิตของเขากลับมาซึ่งเป็นที่ว่างเปล่า ในฐานะที่เป็นเพื่อน Fara เข้าใจจริงๆตำแหน่งของเธออยู่ในตำแหน่งที่ยากลำบาก ในเวลานั้น Nimo ขอรู้สึกโชคดีเพราะจะช่วย Fara เพื่อความอยู่รอดและการเพิ่มขึ้นมาจากพื้นดิน ประมาณสองปีที่ผ่านมาพวกเขาก็แต่งงานกันและในปัจจุบัน Nimo มีลูกชายคนหนึ่งที่เป็นเด็กวัยหัดเดินตลก. *** เส้นขอบฟ้าเป็นเหยียดตรงพร้อมมหาสมุทร จากระดับน้ำทะเลก็เห็นได้ชัดว่านาฬิกาเรืองแสงโดยการจมน้ำในทะเล ซึ่ง แต่เดิมเป็นสีฟ้าสดใสช้ากลายเป็นสีส้มมากขึ้น. เมฆดูเหมือนจะมากขึ้นนอกเหนือออกจากช่องว่างที่กว้างเป็นเส้นทางสำหรับนกนางนวลที่ต้องการที่จะกลับบ้าน ในขั้นต้นจูบอากาศอุ่นหันตอนนี้เป็นพัดที่หนาวเย็น ความสนใจของเชบรรยากาศรอบในไม่ช้า เขาต้องการที่จะบันทึกอย่างชัดเจนและจำรายละเอียดทั้งหมดที่อยู่ในสถานที่แห่งนี้ได้อย่างแม่นยำในวันนี้ ราวกับว่าเขาไม่เต็มใจที่จะสูญเสียความทรงจำหวานน้อย. "ผมต้องกลับบ้าน Nimo .. ได้เริ่มต้นช่วงบ่ายที่นี่" เชรู้ Nimo ของการรอคอยที่จะบอกลาครั้งแรก. Nimo ไม่ได้ตอบโดยตรงเพียงพยักหน้าอย่างช้า ๆ และยิ้ม ใบหน้าของเขาดูเงียบสงบเพื่อให้ เชรู้สึกขอบคุณที่จะเห็นการเปลี่ยนแปลงในเชิงบวกมากในตัวเอง Nimo ในขณะที่ยัง Sh















































































การแปล กรุณารอสักครู่..
 
ภาษาอื่น ๆ
การสนับสนุนเครื่องมือแปลภาษา: กรีก, กันนาดา, กาลิเชียน, คลิงออน, คอร์สิกา, คาซัค, คาตาลัน, คินยารวันดา, คีร์กิซ, คุชราต, จอร์เจีย, จีน, จีนดั้งเดิม, ชวา, ชิเชวา, ซามัว, ซีบัวโน, ซุนดา, ซูลู, ญี่ปุ่น, ดัตช์, ตรวจหาภาษา, ตุรกี, ทมิฬ, ทาจิก, ทาทาร์, นอร์เวย์, บอสเนีย, บัลแกเรีย, บาสก์, ปัญจาป, ฝรั่งเศส, พาชตู, ฟริเชียน, ฟินแลนด์, ฟิลิปปินส์, ภาษาอินโดนีเซี, มองโกเลีย, มัลทีส, มาซีโดเนีย, มาราฐี, มาลากาซี, มาลายาลัม, มาเลย์, ม้ง, ยิดดิช, ยูเครน, รัสเซีย, ละติน, ลักเซมเบิร์ก, ลัตเวีย, ลาว, ลิทัวเนีย, สวาฮิลี, สวีเดน, สิงหล, สินธี, สเปน, สโลวัก, สโลวีเนีย, อังกฤษ, อัมฮาริก, อาร์เซอร์ไบจัน, อาร์เมเนีย, อาหรับ, อิกโบ, อิตาลี, อุยกูร์, อุสเบกิสถาน, อูรดู, ฮังการี, ฮัวซา, ฮาวาย, ฮินดี, ฮีบรู, เกลิกสกอต, เกาหลี, เขมร, เคิร์ด, เช็ก, เซอร์เบียน, เซโซโท, เดนมาร์ก, เตลูกู, เติร์กเมน, เนปาล, เบงกอล, เบลารุส, เปอร์เซีย, เมารี, เมียนมา (พม่า), เยอรมัน, เวลส์, เวียดนาม, เอสเปอแรนโต, เอสโทเนีย, เฮติครีโอล, แอฟริกา, แอลเบเนีย, โคซา, โครเอเชีย, โชนา, โซมาลี, โปรตุเกส, โปแลนด์, โยรูบา, โรมาเนีย, โอเดีย (โอริยา), ไทย, ไอซ์แลนด์, ไอร์แลนด์, การแปลภาษา.

Copyright ©2024 I Love Translation. All reserved.

E-mail: