Upaya disini dmaksudkan untuk mempertimbangkan pandangan-pandangan
Syeihk dalam konteks doktrin isoteris Islam dan praktis serta langkah-langkah
spiritual dan pendidikan. Kita harus memandang pendidikan sebagaimana
dipahami oleh penulis dalam konteks ide tentang manusia. Tuhan,dan pada
akhirnya kosmos sebagaimana yang diajarkan pertama kali dalam islam dan
bukan konteks elemen nusantara. Patut dicatat bahwa gagasan pendidikan yang
dihadirkan disini berdasarkan ide bahwa kewajiban paling luhur manusia dalam
hidupnya adalah menjaga jiwanya, dan isu-isu serta masalah lain dipandang
melalui perspektif ini. Atau meletakkannya dalam tujuan lain yang tetap mulia;
subyeknya adalah manusia dengan nafsu duniawinya; caranya adalah mengikuti
jalan yang tersedia “disana sini” dengan cara memadukan mental dengan
doktrin , dan kemudian menyadarinya dari lubuk hati terdalam. Di akhir
perjalanannya pelaku menyadari siapa sebenarnya dirinya siapa “tuhan” dan
seperti apa kenyataan kosmos itu. Pada saat itulah dia sudah total terintegrasi.
Dengan demikian, konsep pendidikan menjadi sangat spiritual dengan karakter
dalam kesesuaian hakikat doktrin manusia.