Kondisi Vegetasi
Pada tahun 1951 kawasan HPGW sudah mulai ditanami agathis (Agathis loranthifolia). Hutan yang ditanam pada tahun 1951-1952 tersebut saat ini telah berwujud sebagai tegakan hutan damar yang lebat di sekitar base camp. Selanjutnya pada periode tahun 1969-1971 dilakukan penanaman pinus, puspa dan kayu afrika, serta pada periode tahun 1971-1972 dilakukan penanaman agathis. Pada tahun 1973 penanaman telah mencapai 53%. Tahun 1980 seluruh wilayah HPGW telah berhasil ditanami berbagai jenis tanaman, yaitu damar (Agathis lorantifolia), pinus (Pinus merkusii, P. insularis, P. oocarpa), puspa (Schima wallichii), kayu afrika (Maesopsis eminii), mahoni (Swietenia macrophylla), rasamala (Altingia excelsa), sonokeling (Dalbergia latifolia), gamal (Gliricidae sp), sengon (Paraserianthes falcataria), meranti (Shorea sp), dan akasia (Acacia mangium).
Kondisi saat ini, tegakan hutan di HPGW didominasi tanaman damar (Agathis loranthifolia), pinus (Pinus merkusii), sengon (Paraserianthes falcataria), mahoni (Swietenia macrophylla) dan jenis lainnya seperti kayu afrika (Maesopsis eminii), rasamala (Altingia excelsa), Dalbergia latifolia, Gliricidae sp, Shorea sp, dan akasia (Acacia mangium). Di HPGW paling sedikit terdapat 44 jenis tumbuhan, termasuk 2 jenis rotan dan 13 jenis bambu.
Kondisi VegetasiPada tahun 1951 kawasan HPGW sudah mulai ditanami agathis (Agathis loranthifolia). Hutan yang ditanam pada tahun 1951-1952 tersebut saat ini telah berwujud sebagai tegakan hutan damar yang lebat di sekitar base camp. Selanjutnya pada periode tahun 1969-1971 dilakukan penanaman pinus, puspa dan kayu afrika, serta pada periode tahun 1971-1972 dilakukan penanaman agathis. Pada tahun 1973 penanaman telah mencapai 53%. Tahun 1980 seluruh wilayah HPGW telah berhasil ditanami berbagai jenis tanaman, yaitu damar (Agathis lorantifolia), pinus (Pinus merkusii, P. insularis, P. oocarpa), puspa (Schima wallichii), kayu afrika (Maesopsis eminii), mahoni (Swietenia macrophylla), rasamala (Altingia excelsa), sonokeling (Dalbergia latifolia), gamal (Gliricidae sp), sengon (Paraserianthes falcataria), meranti (Shorea sp), dan akasia (Acacia mangium).Kondisi saat ini, tegakan hutan di HPGW didominasi tanaman damar (Agathis loranthifolia), pinus (Pinus merkusii), sengon (Paraserianthes falcataria), mahoni (Swietenia macrophylla) dan jenis lainnya seperti kayu afrika (Maesopsis eminii), rasamala (Altingia excelsa), Dalbergia latifolia, Gliricidae sp, Shorea sp, dan akasia (Acacia mangium). Di HPGW paling sedikit terdapat 44 jenis tumbuhan, termasuk 2 jenis rotan dan 13 jenis bambu.
การแปล กรุณารอสักครู่..

สภาพพืชพรรณใน 1,951 ภูมิภาค GWEF ได้เริ่มปลูก Agathis (Agathis loranthifolia) ปลูกป่าใน 1951-1952 มีตอนนี้มีตัวตนเป็นป่าทึบยืนเรซินรอบค่าย นอกจากนี้ในช่วง 1969-1971 ปลูกสนดอกไม้และไม้แอฟริกันเช่นเดียวกับในช่วงเวลาของการ 1971-1972 Agathis ปลูก ในปี 1973 การเพาะปลูกได้ถึง 53% ในปี 1980 พื้นที่ทั้งหมด GWEF มีการปลูกที่ประสบความสำเร็จกับสายพันธุ์ต่าง ๆ ของพืชคือเรซิน (Agathis lorantifolia) สน (สน, P. insularis, P. oocarpa) Puspa (มังตาน), ไม้แอฟริกัน (Maesopsis eminii) มะฮอกกานี (มะฮอกกานีใบใหญ่ ) Rasamala (Altingia excelsa) ชิงชัน (Dalbergia เจตธิว), กามา (Gliricidae SP) Albizia (Paraserianthes falcataria) Meranti (Shorea SP) และ Acacia (ไม้กระถิน). อย่างไรก็ตามป่าบางชนิดยืนอยู่ใน GWEF ครอบงำโดยเรซินพืช (Agathis loranthifolia) สน (สน) Albizia (Paraserianthes falcataria) มะฮอกกานี (มะฮอกกานีใบใหญ่) และประเภทอื่น ๆ เช่นไม้แอฟริกัน (Maesopsis eminii) Rasamala (Altingia excelsa) Dalbergia เจตธิว, Gliricidae SP, Shorea SP และ Acacia (ไม้กระถิน) อย่างน้อย GWEF มี 44 สายพันธุ์รวมทั้งสองสายพันธุ์ของหวายและ 13 ชนิดจากไม้ไผ่
การแปล กรุณารอสักครู่..
