Tetapi suara langkah kaki ini tidak terdengar seperti manusia. Setiap kali orang ini melakukan langkah, *PAM…!!* jembatan baja bergetar sedikit. Perasaan sesak nafas akibat berat orang ini juga bisa dipertimbangkan sebagai hitumham mundur kematian. Bayangan biru perlahan mengeluarkan suara langkah kaki, seakan-akan menceritakan keengganan si lawan.
Itsuwa bengong dengan situasi tiba-tiba ini, menunjukkan ekspresi tidak tertekan sama sekali, tapi…. Kamijou berekasi dengan segera. Apa yang terjadi dengan hubungan terhadap bala bantuan Amakusa? Bukannya seharusnya mereka bersembunyi di suatu tempat dan melindungi Kamujou & Itsuwa?
“- Jika, setelah menerima pernyataanku, kau telah berpikir untuk itu dan merasa ‘pilihan ini’ cukup beresiko, aku akan menggunakan semua kekuatanku untuk meleburkanmu.”
Tetapi suara itu berubah menjadi ledekan.
“- Tetapi sungguh, apakah kau tidak punya pilihan lain yang lebih baik?”
Kegelapan tersibak.
Bagaimaanapun juga, satu-satunya sumber cahaya adalah lampu jalanan yang suram, jadi tidak ada sesuatu yang bisa disinari oleh terangnya langit malam. Tetapi bahkan tubuh pria ini perlahan mendekat dari kegelapan yang jauh, seperti ini, ini terasa kegelapan menghindari dirinya.
Berwarna rambut seperti teh, wajah panjang yang seolah-olah hasil pahatan batu, kaos yang memiliki warna dasar biru yang mirip dengan kaos polo. Walaupun dia terlihat berotot, tidak terlihat seperti binaraga, tetapi lebih mirip tentara yang telah melalui banyak kemenangan dalam pertempuran berdarah.
“Kau adalah…”
Itu bukanlah wajah yang asing.
Sebelumnya – pada 30 September, Kamijou Touma bertemu oarng ini di Academy City.
Setelah dia berhasil menggunakan Imagine Breaker untuk mengalahkan Vento si Depan dalam sebuah pertarungan yang sulit, pria berotot ini datang menyela.
“Aqcua si Belakang. Aku harusnya sudah menperkenalkan diriku sebelumnya.”
Kursi Kanan Tuhan.
Dan sekaligus, dia punya kemampuan sebagai seorang Saint.
“Seperti yang kau umumkan? Maksudmu….”
“Aku tidak perlu memikirkan dalam-dalam beberapa rencana khusus.”
Aqcua dengan sederhana berkata.
“Aku datang kesini dengan sebuah tujuan, dan itu untuk membasmi dalang dari semua kerusuhan yang ada di dunia ini.”
Dan kau berani mengatakannya, Kamijou terumpat dengan diamnya.
Vento si Depan telah membuat semua fasilitas di kota lumpuh total. Terra si Kiri memulai huru-hara di seluruh penjuru dunia. Tak peduli alasan apa yang mereka punya, dia seharusnya tidak diperlakukan oleh Kursi Kanan Tuhan sebagai kambing hitam.
“Kau tidk punya niatan untuk bernegosiasi? Kau sedang berniat untuk membunuhku dari awal?”
“Huuummph, kita mungkin sudah terlalu terburu-buru.”
Aqcua terlihat sedikit bosan sembari dia mengukur sampai mana si Kamijou ini.
“Harapanku adalah untuk membasmi dalang dibalik semua kerusuhan di dunia ini.”
“Apa yang kau maksud dengan kerusuhan?”
“Walaupun kau tidak akan mengakuinya.”
“Bahkan jika memang begitu, kaulah yang satu-satunya memulainya!! Jangan bilang kau sudah lupa tentang semua yang dilakukan orangmu di Avignon!!!”
“Bahkan jika karena insiden itu, masih ada alasan untuk menyerang si partai berbahaya, Kamijou Touma dan Academy City.”
Sembari mereka berdua menemui jalan buntu, Aqcua tidak bimbang sedikitpun.
Ini berarti dia tidak punya niatan sama sekali untuk mendengar Kamijou Touma.
“Semua hal itu terjadi karena tubuhmu memiliki sesuatu yang spesial. Oleh karena itu, aku tidak akan mengambil nyawamu – selama kau memberikan tangan kananmu itu kepadaku, potong itu untukku, aku akan membiarkan anjing kampung sepertimu hidup.”
Benar-benar permintaan yang tak seorang pun bisa setuju.
Aqcua mungkin membuat permintaan seperti ini karena sudah tahu dari awal dia bakal ditolak.
“Bagaimana dengan bala bantuan utama dari Amakusa..”
Kali ini, Itsuwa akhirnya mengatakan sesuatu.
Tampaknya ingin mengindikasikan sesuatu, Itsuwa melihat sekitar.
“Percuma.”
Aqcua memotong tindakan Itsuwa hanya dengan satu kata.
“Apa yang terjadi pada kolegaku??”
“Aku tidak membunuhnya.”
Aqcua dengan sederhana berkata.
“Seseorang yang ingin ku kalahkan bukannya mereka,”
Sambil mengatakan ini, Aqcua memindahkan sedikit tubuhnya.
Jarak diantara mereka adalah sekitar 10 meter. Dari sini, seseorang dapat melihat Aqcua tidak sedang memegang suatu senjatapun, dan juga tidak terlihat dia sedang menyembunyikan sesuatu apapun dibalik bajunya. Baju polo itu cocok dengan tubuhnya yang berotot, dan tidak terlihat ruang untuk menyembunyikan sesuatu.
Bahkan demikian, Kamijou dan Itsuwa mengosentrasikan semua kegelisahannya, bahkan tidak membiarkan pandangannya lepas sedikitpun dari pergerakan Aqcua. Pertempuran ini tidak dapat terhindarkan lagi, dan karena mereka tahu akan hal ini, mereka tidak akan menyerang dengan sembrono, akan tetapi lebih memilih untuk melawan balik pada waktu yang tepat dan melihat hasilnya.
Tapi kemudian….
Dari samping.
“Gh!!”
Sebelum Kamijou dapat menelan nafasnya, Aqcua sudah berada di samping Itsuwa. Dia menghilang : kecepatan Aqcua bisa dilihat demikian. Mencurigai lengan Itsuwa, Aqcua mengayunkan sikunya untuk menyeran gwajah Itsuwa dari samping.
Bahkan tak ada suara.
Tetapi dimata Kamijou yang terlihat adalah tubuh Itsuwa yang terbang melewati jembatan pejalan kaki ini menuju jalan. Kamijou sendiri bahkan tak bernafas, bahkan demikian, dia berusaha untuk menggunakan semua udara tersissa di paru-parunya. Dia berteriak secara naluri.
“Itsuwa!!!??”
“Kau masih punya waktu untuk mengkhawatirkan sesama, kan?”
Suara Aqcua menutupi teriakan Kamijou.
Akhirnya, *BOOOMM!!* sebuah suara mencapai telinga Kamijou. suara datang dari bayangan Aqcua yang menarik kakinya. Seperti hiu harimau besar meloncat ke permukaan laut, sepotong besi besar keluar bebarengan dengan bayangna Aqcua. Sebuah benda asing sepanjang 5 meter, terlihat seperti tombak yang biasa digunakan oleh kesatria Eropa kuno, tetapi bukan itu.
Ini mirip payung besar yang dibuat dari besi untuk menegakkannya.
Tongkat ini ditujukan untuk membunuh.
“Aku datang, wahai mangsaku.”
“SIAAALL!!”
Tetapi suara langkah kaki ini tidak terdengar seperti manusia. Setiap kali orang ini melakukan langkah, *PAM…!!* jembatan baja bergetar sedikit. Perasaan sesak nafas akibat berat orang ini juga bisa dipertimbangkan sebagai hitumham mundur kematian. Bayangan biru perlahan mengeluarkan suara langkah kaki, seakan-akan menceritakan keengganan si lawan.
Itsuwa bengong dengan situasi tiba-tiba ini, menunjukkan ekspresi tidak tertekan sama sekali, tapi…. Kamijou berekasi dengan segera. Apa yang terjadi dengan hubungan terhadap bala bantuan Amakusa? Bukannya seharusnya mereka bersembunyi di suatu tempat dan melindungi Kamujou & Itsuwa?
“- Jika, setelah menerima pernyataanku, kau telah berpikir untuk itu dan merasa ‘pilihan ini’ cukup beresiko, aku akan menggunakan semua kekuatanku untuk meleburkanmu.”
Tetapi suara itu berubah menjadi ledekan.
“- Tetapi sungguh, apakah kau tidak punya pilihan lain yang lebih baik?”
Kegelapan tersibak.
Bagaimaanapun juga, satu-satunya sumber cahaya adalah lampu jalanan yang suram, jadi tidak ada sesuatu yang bisa disinari oleh terangnya langit malam. Tetapi bahkan tubuh pria ini perlahan mendekat dari kegelapan yang jauh, seperti ini, ini terasa kegelapan menghindari dirinya.
Berwarna rambut seperti teh, wajah panjang yang seolah-olah hasil pahatan batu, kaos yang memiliki warna dasar biru yang mirip dengan kaos polo. Walaupun dia terlihat berotot, tidak terlihat seperti binaraga, tetapi lebih mirip tentara yang telah melalui banyak kemenangan dalam pertempuran berdarah.
“Kau adalah…”
Itu bukanlah wajah yang asing.
Sebelumnya – pada 30 September, Kamijou Touma bertemu oarng ini di Academy City.
Setelah dia berhasil menggunakan Imagine Breaker untuk mengalahkan Vento si Depan dalam sebuah pertarungan yang sulit, pria berotot ini datang menyela.
“Aqcua si Belakang. Aku harusnya sudah menperkenalkan diriku sebelumnya.”
Kursi Kanan Tuhan.
Dan sekaligus, dia punya kemampuan sebagai seorang Saint.
“Seperti yang kau umumkan? Maksudmu….”
“Aku tidak perlu memikirkan dalam-dalam beberapa rencana khusus.”
Aqcua dengan sederhana berkata.
“Aku datang kesini dengan sebuah tujuan, dan itu untuk membasmi dalang dari semua kerusuhan yang ada di dunia ini.”
Dan kau berani mengatakannya, Kamijou terumpat dengan diamnya.
Vento si Depan telah membuat semua fasilitas di kota lumpuh total. Terra si Kiri memulai huru-hara di seluruh penjuru dunia. Tak peduli alasan apa yang mereka punya, dia seharusnya tidak diperlakukan oleh Kursi Kanan Tuhan sebagai kambing hitam.
“Kau tidk punya niatan untuk bernegosiasi? Kau sedang berniat untuk membunuhku dari awal?”
“Huuummph, kita mungkin sudah terlalu terburu-buru.”
Aqcua terlihat sedikit bosan sembari dia mengukur sampai mana si Kamijou ini.
“Harapanku adalah untuk membasmi dalang dibalik semua kerusuhan di dunia ini.”
“Apa yang kau maksud dengan kerusuhan?”
“Walaupun kau tidak akan mengakuinya.”
“Bahkan jika memang begitu, kaulah yang satu-satunya memulainya!! Jangan bilang kau sudah lupa tentang semua yang dilakukan orangmu di Avignon!!!”
“Bahkan jika karena insiden itu, masih ada alasan untuk menyerang si partai berbahaya, Kamijou Touma dan Academy City.”
Sembari mereka berdua menemui jalan buntu, Aqcua tidak bimbang sedikitpun.
Ini berarti dia tidak punya niatan sama sekali untuk mendengar Kamijou Touma.
“Semua hal itu terjadi karena tubuhmu memiliki sesuatu yang spesial. Oleh karena itu, aku tidak akan mengambil nyawamu – selama kau memberikan tangan kananmu itu kepadaku, potong itu untukku, aku akan membiarkan anjing kampung sepertimu hidup.”
Benar-benar permintaan yang tak seorang pun bisa setuju.
Aqcua mungkin membuat permintaan seperti ini karena sudah tahu dari awal dia bakal ditolak.
“Bagaimana dengan bala bantuan utama dari Amakusa..”
Kali ini, Itsuwa akhirnya mengatakan sesuatu.
Tampaknya ingin mengindikasikan sesuatu, Itsuwa melihat sekitar.
“Percuma.”
Aqcua memotong tindakan Itsuwa hanya dengan satu kata.
“Apa yang terjadi pada kolegaku??”
“Aku tidak membunuhnya.”
Aqcua dengan sederhana berkata.
“Seseorang yang ingin ku kalahkan bukannya mereka,”
Sambil mengatakan ini, Aqcua memindahkan sedikit tubuhnya.
Jarak diantara mereka adalah sekitar 10 meter. Dari sini, seseorang dapat melihat Aqcua tidak sedang memegang suatu senjatapun, dan juga tidak terlihat dia sedang menyembunyikan sesuatu apapun dibalik bajunya. Baju polo itu cocok dengan tubuhnya yang berotot, dan tidak terlihat ruang untuk menyembunyikan sesuatu.
Bahkan demikian, Kamijou dan Itsuwa mengosentrasikan semua kegelisahannya, bahkan tidak membiarkan pandangannya lepas sedikitpun dari pergerakan Aqcua. Pertempuran ini tidak dapat terhindarkan lagi, dan karena mereka tahu akan hal ini, mereka tidak akan menyerang dengan sembrono, akan tetapi lebih memilih untuk melawan balik pada waktu yang tepat dan melihat hasilnya.
Tapi kemudian….
Dari samping.
“Gh!!”
Sebelum Kamijou dapat menelan nafasnya, Aqcua sudah berada di samping Itsuwa. Dia menghilang : kecepatan Aqcua bisa dilihat demikian. Mencurigai lengan Itsuwa, Aqcua mengayunkan sikunya untuk menyeran gwajah Itsuwa dari samping.
Bahkan tak ada suara.
Tetapi dimata Kamijou yang terlihat adalah tubuh Itsuwa yang terbang melewati jembatan pejalan kaki ini menuju jalan. Kamijou sendiri bahkan tak bernafas, bahkan demikian, dia berusaha untuk menggunakan semua udara tersissa di paru-parunya. Dia berteriak secara naluri.
“Itsuwa!!!??”
“Kau masih punya waktu untuk mengkhawatirkan sesama, kan?”
Suara Aqcua menutupi teriakan Kamijou.
Akhirnya, *BOOOMM!!* sebuah suara mencapai telinga Kamijou. suara datang dari bayangan Aqcua yang menarik kakinya. Seperti hiu harimau besar meloncat ke permukaan laut, sepotong besi besar keluar bebarengan dengan bayangna Aqcua. Sebuah benda asing sepanjang 5 meter, terlihat seperti tombak yang biasa digunakan oleh kesatria Eropa kuno, tetapi bukan itu.
Ini mirip payung besar yang dibuat dari besi untuk menegakkannya.
Tongkat ini ditujukan untuk membunuh.
“Aku datang, wahai mangsaku.”
“SIAAALL!!”
การแปล กรุณารอสักครู่..
But the sound of footsteps is not sound like a man. Whenever these people doing step, * PAM ... !! * steel bridge vibrate slightly. Feeling of shortness of breath due to the weight of these can also be considered as a retreat hitumham death. Blue shadow slowly pull out the sound of footsteps, as if to tell the reluctance of the opponent.
Itsuwa stunned by this sudden situation, expression is not depressed at all, but .... Kamijou react immediately. What happened to the relationship of the reinforcements Amakusa? Instead they should be hiding somewhere and protect Kamujou & Itsuwa?
"- If, after receiving my statement, you have to think of it and feel 'option is' quite risky, I will use all my strength to meleburkanmu."
But it turned into a teasing voice .
"- But really, if you have no other better choice?"
Darkness parted.
Bagaimaanapun also, the only source of light was a gloomy street lights, so there is not anything that can be illuminated by the light of the night sky. But even this man's body slowly approaching from the distant darkness, like this, it feels darkness to avoid him.
Colored hair like tea, long face as if the results of rock carvings, t-shirts that have a blue base color that is similar to polo shirts. Although he looks muscular, does not look like bodybuilding, but more like a soldier who has been through a lot of victories in a bloody battle. "You are ..." That's not an unfamiliar face. Previous - September 30, Kamijou Touma meets this oarng in Academy City. After he managed to use the Imagine Breaker to defeat the Home Vento in a tough fight, this muscular man comes interrupted. "Aqcua the Rear. I should have menperkenalkan me before. " Right Seat of God. And at the same time, he has the ability as a Saint. "As you announce? You mean .... " "I do not need to think through some special plans." Aqcua simply said. "I came here with a purpose, and it is to eradicate the mastermind of all the unrest that exists in this world." And you dare to say, Kamijou terumpat with silence. Vento of the Front has made all the facilities in the city paralyzed. Terra of the Left begin riots around the world. No matter what reason they had, he should not be treated by the Right Seat of God as a scapegoat. "You tidk have no intention to negotiate? You're intending to kill me from the beginning? " "Huuummph, we may already be too hasty." Aqcua looks a little bored while he measures the extent to which the Kamijou this. "My hope is to eradicate the mastermind behind all the unrest in this world." "What do you mean by riot? " "Even though you're not going to admit it." "Even if that's the case, you're the only one to start !! Do not tell me you've forgotten about all that is done in Avignon your man !!! " "Even if because of the incident, there is no reason to attack the malicious party, Kamijou Touma and Academy City." While they are both deadlocked, Aqcua not the slightest wavering . This means that he has no intention at all to hear Kamijou Touma. "All these things happen because your body has something special. Therefore, I will not take your life - as long as you give it to me right hands, cut it for me, I'll let mongrel like life. " Really demand that nobody could agree. Aqcua may make a request like this because it is knew from the start he would be rejected. "What about the main reinforcements of Amakusa .." This time, Itsuwa finally said something. It seems to want to indicate something, Itsuwa look around. "Useless." Itsuwa Aqcua cutting action with just one word. "What happens to my colleagues ?? " "I did not kill him." Aqcua simply said. "Someone who wants to beat me instead of them," Saying this, Aqcua move a little body. The distance between them is approximately 10 meters. From here, one can see Aqcua not holding a senjatapun, and also do not see him hiding anything behind her dress. Polo shirt that fits with his muscular physique, and not visible space to hide something. Even so, Kamijou and Itsuwa mengosentrasikan all anxiety, not even letting his eyes off the slightest of movement Aqcua. This battle can not be avoided anymore, and because they know this, they will not attack with reckless, but prefer to fight back at the right time and see the results. But then .... From the side. "Gh !!" Before Kamijou can swallow breath, Aqcua was beside Itsuwa. He disappeared: Aqcua speed can be seen that way. Suspecting Itsuwa arm, Aqcua swung his elbow to Itsuwa gwajah invades from the side. In fact there was no sound. But the eyes are visible Kamijou is Itsuwa body that flew past the pedestrian bridge is on the way. Kamijou himself did not even breathe, even so, he tried to use all tersissa air in his lungs. He shouted instinctively. "Itsuwa !!! ??" "You still have time to worry about others, right?" Kamijou's voice shouts Aqcua cover. Finally, * BOOOMM !! * a sound reaches the ear Kamijou. a voice came from the shadows Aqcua attractive legs. As a large tiger shark jumped into the sea, a large iron out together with his bayangna Aqcua. A foreign object 5 meters long, looks like a spear used by ancient European knights, but not that. It's like a big umbrella made of iron to enforce it. Stick is intended to kill. "I come, O my prey." "SIAAALL! ! "
การแปล กรุณารอสักครู่..