“Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang yang mengaku (mengklaim) dirinya telah
beriman kepada apa yang diturunkan kepadamu dan kepada apa yang diturunkan sebelum kamu
? Mereka hendak berhakim kepada thaghut, padahal mereka telah diperintahkan mengingkari
thaghut itu dan syaitan bermaksud menyesatkan mereka (dengan) penyesatan yang sejauh-
jauhnya.” (An Nisaa: 60)
Demi Allah, disadari atau tidak oleh penderitanya, ternyata beragam syirik, kekufuran
dan kemurtadan telah menjadi penyakit ganas yang mewabah, meraksuki setiap sendi
kehidupan umat, dan yang paling banyak meminta korban –bahkan juga dari kalangan yang
mengklaim dirinya sebagai ‘ulama atau aktivis dakwah– adalah syirik dalam hukum, maka
penulis kumpulan risalah ini, yaitu Al Ustadz Abu Sulaiman Aman Abdurrahman merasa
mendapatkan “an emergency call” untuk terus melakukan sesuatu bagi kebaikan umat ini
dengan memperbanyak menulis pembahasan syirik dalam hukum dan salah satunya adalah
SERI MATERI TAUHID ini yang merupakan kumpulan tulisan dan saduran ceramah beliau,
sehingga seruan dari para Singa Tauhid –‘ulama muhaqqiqin– untuk kembali kepada hukum
Allah dan mencapai kembali kejayaan Khilafah Islamiyyah… lebih menggema insya Allah…
amiin.
Sebelum menutup pengantar ini, izinkanlah saya untuk mengutip beberapa kalimat yang
saya harapkan dapat menggugah kesadaran kita yang masih tertidur atau bahkan “koma” dalam
keterpurukan, kita yang masih terbuai mimpi indah “perjuangan” memperbaiki taraf hidup
dengan berbekal isme-isme yang ternyata muncul dari ekstrimis Yahudi, kaum Masuniah
(Freemasonry):
Humanisme (Kemanusiaan)
“Kemanusiaan itu harus kita jadikan sebagai tujuan selain dari Allah. Jadikanlah
kemanusiaan itu sebagai tuhan untuk disembah. Bentuklah etika kemanusiaan sebagai
pengganti etika agama. Tidaklah cukup bagi kita hanya mengalahkan mereka (para pemeluk
agama) dan peribadatannya dengan humanisme sejati, melainkan harus dapat memusnahkan
mereka dengan humanisme itu”. (Notulen Kongres Freemasonry Begardo 1911 dalam Asrar
Masuniah)
Sekulerisme
“Sesungguhnya dalam berjuang melawan agama-agama itu tidak akan ada akhirnya,
kecuali agama itu sudah dipisahkan dari negara” (Majalah Freemasonry ‘Accacia’, 1903:806)
“Dekatilah para pemimpin agama itu, ajaklah mereka duduk di majelis kita agar mereka
menjadi ulama sekuler”. (Majalah Freemasonry ‘Cabana’, 1934)
Demokrasi
Freemasonry berusaha keras mendirikan republik-republik demokrasi di seluruh muka
bumi ini. Freemasonry adalah pengawal jiwa demokrasi. Freemasonry berupaya keras untuk