Lelaki itu terhenyak. Ia sedang ditantang. Dipermalukan. Dihina. Dengan kemarahan yang meluap, ia mengayunkan lengannya kembali. Menampar berkali-kali dengan kedua belah tangannya, kiri dan kanan, silih berganti! Kertas-kertas, map, rak kertas in dan out, buku, jam meja, telepon, semua berserakan di lantai akibat tamparannya. Tapi dua biji mata masih tetap tergeletak di atas meja! Mengejek!