Habibie : Bapak Teknologi Indonesia*
Pemikiran-pemikiran Habibie yang “high-tech” mendapat “hati” pak Harto. Bisa dikatakan bahwa Soeharto mengagumi pemikiran Habibie, sehingga pemikirannya dengan mudah disetujui pak Harto. Pak Harto pun setuju menganggarkan “dana ekstra” untuk mengembangkan ide Habibie. Kemudahan akses serta kedekatan Soeharto-Habibie dianggap oleh berbagai pihak sebagai bentuk kolusi Habibie-Soeharto. Apalagi, beberapa pihak tidak setuju dengan pola pikir Habibie mengingat pemerintah Soeharto mau menghabiskan dana yang besar untuk pengembangan industri-industri teknologi tinggi seperti saran Habibie.
Tanggal 26 April 1976, Habibie mendirikan PT. Industri Pesawat Terbang Nurtanio dan menjadi industri pesawat terbang pertama di Kawasan Asia Tenggara (catatan : Nurtanio meruapakan Bapak Perintis Industri Pesawat Indonesia). Industri Pesawat Terbang Nurtanio kemudian berganti nama menjadi Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN) pada 11 Oktober 1985, kemudian direkstrurisasi, menjadi Dirgantara Indonesia (PT DI) pada Agustuts 2000. Perlakuan istimewapun dialami oleh industri strategis lainnya seperti PT PAL dan PT PINDAD.
Sejak pendirian industri-industri statregis negara, tiap tahun pemerintah Soeharto menganggarkan dana APBN yang relatif besar untuk mengembangkan industri teknologi tinggi. Dan anggaran dengan angka yang sangat besar dikeluarkan sejak 1989 dimana Habibie memimpin industri-industri strategis. Namun, Habibie memiliki alasan logis yakni untuk memulai industri berteknologi tinggi, tentu membutuhkan investasi yang besar dengan jangka waktu yang lama. Hasilnya tidak mungkin dirasakan langsung. Tanam pohon durian saja butuh 10 tahun untuk memanen, apalagi industri teknologi tinggi. Oleh karena itu, selama bertahun-tahun industri strategis ala Habibie masih belum menunjukan hasil dan akibatnya negara terus membiayai biaya operasi industri-industri strategis yang cukup besar.
Industri-industri strategis ala Habibie (IPTN, Pindad, PAL) pada akhirnya memberikan hasil seperti pesawat terbang, helikopter, senjata, kemampuan pelatihan dan jasa pemeliharaan (maintenance service) untuk mesin-mesin pesawat, amunisi, kapal, tank, panser, senapan kaliber, water canon, kendaraan RPP-M, kendaraan combat dan masih banyak lagi baik untuk keperluan sipil maupun militer.
Untuk skala internasional, BJ Habibie terlibat dalam berbagai proyek desain dan konstruksi pesawat terbang seperti Fokker F 28, Transall C-130 (militer transport), Hansa Jet 320 (jet eksekutif), Air Bus A-300, pesawat transport DO-31 (pesawat dangn teknologi mendarat dan lepas landas secara vertikal), CN-235, dan CN-250 (pesawat dengan teknologi fly-by-wire). Selain itu, Habibie secara tidak langsung ikut terlibat dalam proyek perhitungan dan desain Helikopter Jenis BO-105, pesawat tempur multi function, beberapa peluru kendali dan satelit.
Panser 6x6 Buatan Pindad
Karena pola pikirnya tersebut, maka saya menganggap beliau sebagai bapak teknologi Indonesia, terlepaskan seberapa besar kesuksesan industri strategis ala Habibie. Karena kita tahu bahwa pada tahun 1992, IMF menginstruksikan kepada Soeharto agar tidak memberikan dana operasi kepada IPTN, sehingga pada saat itu IPTN mulai memasuki kondisi kritis. Hal ini dikarenakan rencana Habibie membuat satelit sendiri (catatan : tahun 1970-an Indonesia merupakan negara terbesar ke-2 pemakaian satelit), pesawat sendiri, serta peralatan militer sendiri. Hal ini didukung dengan 40 0rang tenaga ahli Indonesia yang memiliki pengalaman kerja di perusahaan pembuat satelit Hughes Amerika akan ditarik pulang ke Indonesia untuk mengembangkan industri teknologi tinggi di Indonesia. Jika hal ini terwujud, maka ini akan mengancam industri teknologi Amerika (mengurangi pangsa pasar) sekaligus kekhawatiran kemampuan teknologi tinggi dan militer Indonesia.
Habibie: อินโดนีเซีย * นายเทคโนโลยีHabibie ความคิดที่ "สูง" ได้รับ "หัวใจ" นาย Soeharto อาจจะกล่าวว่า ซูมีต่อศาสนาคิด Habibie เพื่อให้จิตใจของเขาได้รับการอนุมัติ Soeharto นาย นาย Soeharto อื่นยอมรับใช้ "เงินพิเศษ" การพัฒนาความคิดของ Habibie ความง่ายในการเข้าถึงและใกล้ชิดของ Soeharto Habibie ถูกถือ โดยหลายฝ่ายรวมวาง Habibie Soeharto นอก บางฝ่ายไม่เห็น ด้วยความคิดของรัฐบาลของซูให้ Habibie อยากใช้จ่ายเงินจำนวนมากสำหรับการพัฒนาอุตสาหกรรมเทคโนโลยีระดับสูงเช่นการแนะนำของ Habibieบน 26 เมษายน 1976, Habibie ก่อตั้งพ. IPTN "อุตสาหกรรมอากาศยาน และกลายเป็นอุตสาหกรรมการบินแรกในเอเชียตะวันออกเฉียงใต้ (หมายเหตุ: บุกเบิกอุตสาหกรรม IPTN " meruapakan นายอินโดนีเซียบิน) อุตสาหกรรมเครื่องบิน IPTN "ต่อมาเปลี่ยนชื่อหมู่อุตสาหกรรม (IPTN) เครื่องบินบน 11 ตุลาคม 1985, direkstrurisasi แล้ว เป็นอุตสาหกรรมอินโดนีเซีย (PT DI) บน Agustuts 2000 Istimewapun บำบัดที่มีประสบการณ์จากอุตสาหกรรมอื่น ๆ กลยุทธ์ PT PINDAD และ PT PALนับตั้งแต่ก่อตั้งอุตสาหกรรม statregis ของประเทศ ทุกปีรัฐบาลซูใช้เงินทุนงบประมาณรัฐค่อนข้างมากในการพัฒนาอุตสาหกรรมไฮเทค และงบประมาณ ด้วยตัวเลขขนาดใหญ่ที่ออกตั้งแต่พ.ศ. 2532 ใน Habibie ที่นำอุตสาหกรรมเชิงกลยุทธ์ อย่างไรก็ตาม Habibie มีเหตุผลตรรกะการเริ่มอุตสาหกรรมไฮเทค ต้องลงทุนขนาดใหญ่ ด้วยเวลานานแน่นอน ผลลัพธ์ไม่น่าจะรู้สึกได้ทันที เฉพาะทุเรียนปลูกต้นไม้จำเป็นต้อง 10 ปีการเก็บเกี่ยว อุตสาหกรรมเทคโนโลยีสูงโดยเฉพาะอย่างยิ่ง ดังนั้น อุตสาหกรรมเชิงกลยุทธ์สำหรับปีอลา Habibie ยังไม่แสดงผล และดังนั้น รัฐต่อการเงินต้นทุนการดำเนินงานของอุตสาหกรรมยุทธศาสตร์อุตสาหกรรมเชิงกลยุทธ์อลา Habibie (IPTN, Pindad, PAL) ส่งผลเช่นเครื่องบิน เฮลิคอปเตอร์ อาวุธ การฝึกอบรม และความสามารถของการบำรุงรักษาบริการ (บริการซ่อมบำรุง) เครื่องยนต์เครื่องบิน กระสุน เรือ ถัง แคนนอน แคนนอน caliber ปืน รถน้ำ RPP M ยานพาหนะต่อสู้ และหลายอย่างทั้งพลเรือน ตลอดจนทหารวัตถุประสงค์สุดขนาดประเทศ วิลล์ Habibie หมั้นในความหลากหลายของโครงการออกแบบและสร้างเครื่องบิน Fokker F-28, Transall C-130 (รถ), 320 Jet หรรษา (บริหารเจ็ท), A-300 ขนส่ง ขนส่งเครื่องบินโด-31 (เครื่องบิน dangn เทคโนโลยีที่ดิน และจะออกในแนวตั้ง), CN-235 และเครื่องบิน CN-250 (กับล่าสุด fly-by-wire) นอกจากนี้ Habibie อ้อมรับเกี่ยวข้องในโครงการออกแบบและคำนวณชนิดบ่อ-105 เฮลิคอปเตอร์ เครื่องบินรบเอนก บางจรวด และดาวเทียมทำแคนนอน 6 x 6 แผ่นขณะที่เธอคิดว่า แล้วพิจารณาเขาเป็นบิดาของเทคโนโลยีอินโดนีเซีย terlepaskan ขนาด สำเร็จของอลาอุตสาหกรรมเชิงกลยุทธ์ Habibie เพราะเรารู้ว่าใน 1992, IMF สั่งการซูการให้กองทุนดำเนินงาน IPTN ดังนั้นในขณะ ป้อนเงื่อนไขสำคัญของ IPTN ทั้งนี้เนื่องจากแผนการทำให้ตัวเองดาวเทียม Habibie (หมายเหตุ: สาว ๆ อินโดนีเซียมีการใช้ดาวเทียมอันดับสอง), การบินเอง ตลอดจนอุปกรณ์ทางทหารนั้น สนับสนุน โดยผู้เชี่ยวชาญของอินโดนีเซีย 40 บุคคลภายนอกที่มีประสบการณ์ทำงานในเครื่องรับสัญญาณดาวเทียมบริษัทสตีเฟ่นของสหรัฐฯ จะสามารถดึงกลับอินโดนีเซียสำหรับการพัฒนาอุตสาหกรรมไฮเทคในอินโดนีเซีย ถ้านี้ materializes แล้วนี้จะคุกคามอุตสาหกรรมเทคโนโลยีอเมริกัน (ส่วนแบ่งตลาดลดลง) และเกี่ยวข้องกับความสามารถของทหารสุดไฮเทคและอินโดนีเซีย
การแปล กรุณารอสักครู่..
