Motif hias sulur yang merupakan stilisasi dari tumbuh-tumbuhan banyak diterapkan sebagai
ornamen barang-barang dari perak, kuningan, ukir kayu dan lain-lain pada zaman sesudahnya
memperlihatkan keanekaragaman dengan karakternya masing-masing. Beberapa motif hias ukir
mendapatkan coraknya (langgam) berdasarkan asal tempat berkembangnya. Di antaranya ialah motif
hias ukir Majapahit, Mataram, Pajajaran, Bali, Cirebon, Surakarta, Yogyakarta, Pekalongan, Jepara
dan Madura (Sunaryo, 2009).