Merayuku? Baik hati padaku? Tak cukupkah semua usaha yang aku lakukan  การแปล - Merayuku? Baik hati padaku? Tak cukupkah semua usaha yang aku lakukan  ไทย วิธีการพูด

Merayuku? Baik hati padaku? Tak cuk

Merayuku? Baik hati padaku? Tak cukupkah semua usaha yang aku lakukan agar kau sangat membenciku? Agar kau menyesal melakukan semua hal itu padaku? Dan agar kau pergi lalu mengutukku karena tak berperasaan? Tak cukupkah?
Aku membencimu. Sungguh. Tapi apa yang kau lakukan saat aku berkata seperti itu? Kau malah tersenyum dan berkata “Aku tidak percaya.”
Aku tak ingin kau berkata begitu. Aku ingin kau mempercayai perkataanku. Apakah kau tahu kenapa? Aku membencimu. Karena kau telah membuatku jatuh cinta dan menjadi makhluk paling cengeng di dunia! Aku membencimu. Tak seharusnya aku mencintaimu.
Aku rasa sekarang kau sudah tau alasanku melakukan semua itu. Karena aku tak ingin menyakiti hatimu lebih dari ini. Maafkan aku.

Sherin bersyukur, akhirnya pekerjaannya sudah selesai. Sudah setengah tahun ini Sherin bekerja di Perusahaan terkenal di Jakarta. Ia pun membereskan barang-barangnya dan siap untuk pulang. Sherin melirik jam tangannya, sudah pukul 22:30. Hari ini ia pulang lebih malam dari biasanya, dikarenakan pekerjaan yang menumpuk.
“Mau aku antar pulang?” kata Dean sedikit mengagetkan Sherin yang sendari tadi melamun menunggu taxi yang masih beroperasi.
“Tidak.”
“Kenapa?” tanya Dean lagi.
“Aku bisa pulang sendiri.”
“Hey, tidak baik seorang gadis pulang ke rumah sendirian. Apalagi ini sudah malam. Tidak apa-apa, aku antar saja.” Bujuk Dean. Sherin malah pergi menjauh dan memberhentikan taxi, lalu masuk ke dalam taxi tersebut tanpa basa-basi pada Dean. Dean melongo.
Dalam hati, Sherin sangat bersyukur taxi ini datang tepat pada waktunya. Ia tidak mau kalau harus terpaksa di antar oleh Dean. Sebenarnya Dean adalah teman SMA nya. Sherin dan Dean pernah satu kelas ketika kelas tiga. Sherin akui, Dean orang yang baik, meskipun ia tidak pernah berkomunikasi secara pribadi dengannya. Ia tau dari orang-orang terdekat Dean yang bercerita pada Sherin. Lebih tepatnya dari Naya, sahabat Sherin yang menyukai Dean.
Entah alasan apa yang membuat Sherin menjaga jarak dengan Dean, bahkan dengan laki-laki yang lain juga. Sherin merasa kalau ia tak perlu berinteraksi dengan laki-laki manapun. Bahkan Naya, sahabatnya tidak tau alasan Sherin kenapa ia melakukan semua itu.
Ia pun melangkah menuju rumah kost diujung jalan, yang tak lain adalah tempat tinggalnya. Sejak kecil Sherin adalah anak yatim piatu. Ia tinggal bersama kakek dan neneknya. Hingga kemudian ia tumbuh menjadi gadis mandiri dan memilih nge-kost ketimbang tinggal bersama kakek neneknya. Ia tidak mau terus menyusahkan mereka.
Ketika sudah di depan pintu kostnya, tiba-tiba ponsel Sherin berbunyi tanda ada telepon. Nomornya di rahasiakan. Ia pun menjawab telepon tersebut sebelum masuk ke dalam kost.
“Halo?” kata Sherin.
“Lihat ke belakang.” Kata suara disebrang sana. Sherin pun menoleh ke belakang. Dan, oh! Betapa terkejutnya ia mendapati Dean berdiri di sebrang jalan sambil tersenyum dan melambaikan tangan kepadanya.
“Sekarang aku tenang kalau sudah melihatmu sampai di tempat kost. Aku mengkhawatirkanmu.” Kata Dean masih dalam telepon. Sherin melongo dibuatnya. Sherin pun mematikan telepon dan bergegas masuk ke dalam kost dan meninggalkan Dean yang masih berdiri disebrang jalan.

Dean berbaring di tempat tidurnya. Entah kenapa ia tidak bisa berhenti memikirkan Sherin. Mungkinkah ia jatuh cinta? Iya, Dean jatuh cinta pada Sherin. Sherin yang dua tahun lalu ia kenal. Meskipun tidak berkenalan secara langsung. Dean tak pernah tau asal-usul gadis tersebut. Ia hanya tau nama lengkapnya, Aninditha Sherina Reynaldi. Selebihnya ia tak tau.
Demi perasaan cintanya itu kepada Sherin, ia rela bekerja sebagai Office Boy di sebuah Perusahaan dimana tempat Sherin bekerja. Padahal orang tua Dean kaya, ayahnya meminta Dean memimpin Perusahaan miliknya. Tapi, Dean menolak dan lebih memilih bekerja sebagai OB.
Seperti yang sudah ia duga, semua yang ia lakukan pasti sia-sia seperti dulu. Ketika masih sekolah, Dean mengikuti ekskul badminton agar terus bisa melihat Sherin yang waktu itu memang ekskul badminton, tapi seminggu kemudian Sherin berhenti dari ekskulnya. Juga banyak hal yang lainnya. Dan sekarang? Sherin tak pernah bertegur sapa dengan Dean kalau saja Dean tidak menegurnya duluan, itupun tak pernah ada jawaban. Ia sering bertemu dengan Sherin, tapi Sherin seolah-olah tak mengenal Dean. Dean sangat kecewa. Ia ingin menyerah, tapi tekadnya sudah bulat. Sesulit apapun, ia akan membuat Sherin jatuh cinta padanya.

Satu minggu kemudian…
Sherin mendesah pelan. Lagi-lagi ia mendapat pesan dari Dean di ponselnya. Isinya tetap sama. Mengajak makan siang bersama. Tapi, kali ini ada sedikit tambahan yang sukses membuat Sherin bingung.
From : Dean
Makan siang yuk? Kalo msih ga mau, aku ga akan berhenti sms kamu.
Itu berarti ponselnya akan penuh dengan pesan dari Dean yang isinya sama; ngajak makan siang. Tentu ia merasa risih. Sherin tak habis fikir, kenapa Dean tak pernah berhenti mengganggunya. Dengan terpaksa, ia pun membalas pesan Dean.
To : Dean
Dmna?

Dean sangat senang, akhirnya Sherin membalas pesan darinya. Ia pun mengajak Sherin makan di warung pinggir jalan tak jauh dari tempat kerjanya. Dean sudah menunggu Sherin di warung tersebut. Tak lama kemudian, orang yang ia tunggu-tunggu datang.
“Hai.” Sapa Dean sambil tersenyum. Sherin tak menjawab, ia langsung duduk dan memesan makanan. Dean pun ikut memesan makanan.
Ketika makanan sudah dihidangkan, mereka berdua pun makan tanpa ada satu patah kata pun yang keluar dari mulut Sherin.
“Kau ini, kenapa diam saja?” kata Dean setelah selesai makan. Sherin tak menjawab, ia langsung berdiri dan siap pergi. Tapi Dean menahan tangan Sherin, membuat Sherin menatap mata Dean.
“Aku sudah menerima ajakanmu makan siang, jadi kau tak perlu mengirim pesan lagi.” Kata Sherin to the point. Dean melongo. Begitu sulitkah membuat hati Sherin luluh? Tapi, kenapa? Sherin yang pendiam itu dengan mudahnya meluluhkan hati Dean. Akhirnya Dean melepaskan genggamannya. Ia pun menunduk sedih ketika Sherin berlalu pergi meninggalkannya.

“Sepertinya kau sedang tidak enak badan. Wajahmu pucat sekali. Kau yakin tidak mau pulang bersamaku?” Kata Naya. Jujur, ia khawatir melihat Sherin sahabatnya itu. Wajah Sherin seperti sedang menahan rasa sakit. Sudah beberapa hari ini Sherin lembur, pasti ia sangat lelah.
“Aku tidak apa-apa, Nay. Kau pulang saja duluan. Pekerjaanku masih banyak.” Jawab Sherin diakhiri senyum. Naya menatap jam tangannya. Sudah pukul 8 malam, ia harus cepat pulang karena ia sudah ada janji dengan seseorang. Akhirnya Naya memutuskan untuk pulang.
Pukul 10…
Sherin merasa sedikit pusing, ia pun menunda untuk menyelesaikan pekerjaannya. Sherin memilih untuk pulang.
“Sherin, aku ingin bicara denganmu.” Mendadak Dean datang dan menarik tangan Sherin.
“Kau ini kenapa?” tanya Sherin bingung.
“Kau yang kenapa! Kenapa kau selalu menjauhi aku? Apa salahku?” tanya Dean. Sherin diam, mata bulatnya menatap Dean.
Dean sudah tidak bisa membendung perasaannya terhadap Sherin. Maka dari itu ia memutuskan untuk mengungkapkannya sepulang Sherin menyelesaikan pekerjaannya. Meskipun sepertinya Dean tau jawaban yang akan diberikan Sherin kepadanya.
“Aku mencintaimu!” kata Dean. Sherin semakin diam. “Aku…, mencintaimu. Sudah lama aku memendam perasaanku ini. Kumohon, jangan menyiksaku seperti ini. Aku sudah cukup bodoh dengan segala hal yang aku lakukan untukmu.”
Sherin menelan ludah. Entah kenapa mulutnya terasa kaku. Ia hanya mampu diam terpaku menatap mata Dean. Dean mengacak rambutnya frustasi.
“Aku membencimu.” Mendadak Sherin angkat bicara. Dean melongo. Kemudian ia tersenyum pedih.
“Aku tidak percaya.”
“Aku membencimu.” Sherin mengulang perkataannya. Mata Dean basah. Ia menggeleng dan sekali lagi berkata
“Aku tidak percaya.”
Sherin kembali diam. Matanya mulai basah. Ia memegang kepalanya sendiri dan mendadak jatuh tak sadarkan diri…

Naya mengusap-ngusap rambut Sherin yang terbaring lemah di ruang inap. Mata Sherin masih saja terpejam. Mendadak jemari tangannya bergerak-gerak.
“Sherin, ini aku Naya.” Kata Naya lembut. Pengelihatan Sherin masih buram, ia melihat sekeliling sampai akhirnya pengelihatannya kembali normal.
“Aku ada dimana, Nay?” tanya Sherin parau.
“Kau sedang dirumah sakit. Kemarin malam kau jatuh pingsan. Untung saja ada Dean yang membawamu ke rumah sakit ini.” Kata Naya menjelaskan
“Dean?”
Naya mengangguk sambil tersenyum “Iya, Dean. Dia bilang padaku, bahwa dia amat mencintaimu. Aku…, aku sangat terharu mendengarnya.”
“Tapi kan…,”
“Sssttt, aku tidak apa-apa. Lagipula aku hanya mengagumi dia saja. Sebenarnya…, aku sudah tau kalau Dean mulai menyukaimu waktu SMA dulu. Tapi aku tidak menyerah. Aku ini bodoh sekali. Harusnya aku sadar kalau aku tidak pantas untuknya.” Kata Naya sambil memukul kepalanya sendiri. Lalu Naya tertawa pelan membuat Sherin tersenyum.
“Maaf.”
“Kau ini bodoh sekali. Harusnya aku yang minta maaf. Eh, kau tau tidak? Kemarin ada kejadian lucu loh, begini ceritanya…” Naya banyak bercerita kepada Sherin. Mau tak mau membuat Sherin sakit perut menahan tawa.
Setelah kepergian Naya, entah kenapa hati kecil Sherin bertanya; Dimana Dean sekarang?
Tiba-tiba ponsel Sherin yang terletak di meja berbunyi tanda ada pesan baru yang masuk.
From : Dean
Cepat smbuh ya. Aku mncintaimu
Mendadak dada Sherin terasa sesak. Entah alasan apa yang membuat Sherin menangis terisak seusai membaca pesan dari Dean.

Dean diam memandang bulan. Sesekali ia mendesah pelan. Perasaannya teramat kacau. Ia tak hentinya berfikir, kenapa semua ini terjadi pada hidupnya? Terlebih lagi hidup Sherin? Kenapa? Dean mengacak rambutnya sendiri. Tak terasa, selama berbulan-bulan ini ia menjadi makhluk yang cengeng.
Tuhan…, tolong jelaskan padaku. Kenapa semua ini terjadi?

Satu minggu kemudian…
“Sherin berhenti bekerja?” tanya Dean tak percaya. Naya mengangguk.
“Iya. Aku tidak tau alasannya. Mungkin karena ia but
0/5000
จาก: -
เป็น: -
ผลลัพธ์ (ไทย) 1: [สำเนา]
คัดลอก!
Merayuku? Baik hati padaku? Tak cukupkah semua usaha yang aku lakukan agar kau sangat membenciku? Agar kau menyesal melakukan semua hal itu padaku? Dan agar kau pergi lalu mengutukku karena tak berperasaan? Tak cukupkah?Aku membencimu. Sungguh. Tapi apa yang kau lakukan saat aku berkata seperti itu? Kau malah tersenyum dan berkata “Aku tidak percaya.”Aku tak ingin kau berkata begitu. Aku ingin kau mempercayai perkataanku. Apakah kau tahu kenapa? Aku membencimu. Karena kau telah membuatku jatuh cinta dan menjadi makhluk paling cengeng di dunia! Aku membencimu. Tak seharusnya aku mencintaimu.Aku rasa sekarang kau sudah tau alasanku melakukan semua itu. Karena aku tak ingin menyakiti hatimu lebih dari ini. Maafkan aku.Sherin bersyukur, akhirnya pekerjaannya sudah selesai. Sudah setengah tahun ini Sherin bekerja di Perusahaan terkenal di Jakarta. Ia pun membereskan barang-barangnya dan siap untuk pulang. Sherin melirik jam tangannya, sudah pukul 22:30. Hari ini ia pulang lebih malam dari biasanya, dikarenakan pekerjaan yang menumpuk.“Mau aku antar pulang?” kata Dean sedikit mengagetkan Sherin yang sendari tadi melamun menunggu taxi yang masih beroperasi.“Tidak.”“Kenapa?” tanya Dean lagi.“Aku bisa pulang sendiri.”“Hey, tidak baik seorang gadis pulang ke rumah sendirian. Apalagi ini sudah malam. Tidak apa-apa, aku antar saja.” Bujuk Dean. Sherin malah pergi menjauh dan memberhentikan taxi, lalu masuk ke dalam taxi tersebut tanpa basa-basi pada Dean. Dean melongo.Dalam hati, Sherin sangat bersyukur taxi ini datang tepat pada waktunya. Ia tidak mau kalau harus terpaksa di antar oleh Dean. Sebenarnya Dean adalah teman SMA nya. Sherin dan Dean pernah satu kelas ketika kelas tiga. Sherin akui, Dean orang yang baik, meskipun ia tidak pernah berkomunikasi secara pribadi dengannya. Ia tau dari orang-orang terdekat Dean yang bercerita pada Sherin. Lebih tepatnya dari Naya, sahabat Sherin yang menyukai Dean.Entah alasan apa yang membuat Sherin menjaga jarak dengan Dean, bahkan dengan laki-laki yang lain juga. Sherin merasa kalau ia tak perlu berinteraksi dengan laki-laki manapun. Bahkan Naya, sahabatnya tidak tau alasan Sherin kenapa ia melakukan semua itu.Ia pun melangkah menuju rumah kost diujung jalan, yang tak lain adalah tempat tinggalnya. Sejak kecil Sherin adalah anak yatim piatu. Ia tinggal bersama kakek dan neneknya. Hingga kemudian ia tumbuh menjadi gadis mandiri dan memilih nge-kost ketimbang tinggal bersama kakek neneknya. Ia tidak mau terus menyusahkan mereka.Ketika sudah di depan pintu kostnya, tiba-tiba ponsel Sherin berbunyi tanda ada telepon. Nomornya di rahasiakan. Ia pun menjawab telepon tersebut sebelum masuk ke dalam kost.“Halo?” kata Sherin.“Lihat ke belakang.” Kata suara disebrang sana. Sherin pun menoleh ke belakang. Dan, oh! Betapa terkejutnya ia mendapati Dean berdiri di sebrang jalan sambil tersenyum dan melambaikan tangan kepadanya.“Sekarang aku tenang kalau sudah melihatmu sampai di tempat kost. Aku mengkhawatirkanmu.” Kata Dean masih dalam telepon. Sherin melongo dibuatnya. Sherin pun mematikan telepon dan bergegas masuk ke dalam kost dan meninggalkan Dean yang masih berdiri disebrang jalan.Dean berbaring di tempat tidurnya. Entah kenapa ia tidak bisa berhenti memikirkan Sherin. Mungkinkah ia jatuh cinta? Iya, Dean jatuh cinta pada Sherin. Sherin yang dua tahun lalu ia kenal. Meskipun tidak berkenalan secara langsung. Dean tak pernah tau asal-usul gadis tersebut. Ia hanya tau nama lengkapnya, Aninditha Sherina Reynaldi. Selebihnya ia tak tau.Demi perasaan cintanya itu kepada Sherin, ia rela bekerja sebagai Office Boy di sebuah Perusahaan dimana tempat Sherin bekerja. Padahal orang tua Dean kaya, ayahnya meminta Dean memimpin Perusahaan miliknya. Tapi, Dean menolak dan lebih memilih bekerja sebagai OB.Seperti yang sudah ia duga, semua yang ia lakukan pasti sia-sia seperti dulu. Ketika masih sekolah, Dean mengikuti ekskul badminton agar terus bisa melihat Sherin yang waktu itu memang ekskul badminton, tapi seminggu kemudian Sherin berhenti dari ekskulnya. Juga banyak hal yang lainnya. Dan sekarang? Sherin tak pernah bertegur sapa dengan Dean kalau saja Dean tidak menegurnya duluan, itupun tak pernah ada jawaban. Ia sering bertemu dengan Sherin, tapi Sherin seolah-olah tak mengenal Dean. Dean sangat kecewa. Ia ingin menyerah, tapi tekadnya sudah bulat. Sesulit apapun, ia akan membuat Sherin jatuh cinta padanya.Satu minggu kemudian…Sherin mendesah pelan. Lagi-lagi ia mendapat pesan dari Dean di ponselnya. Isinya tetap sama. Mengajak makan siang bersama. Tapi, kali ini ada sedikit tambahan yang sukses membuat Sherin bingung.From : DeanMakan siang yuk? Kalo msih ga mau, aku ga akan berhenti sms kamu.Itu berarti ponselnya akan penuh dengan pesan dari Dean yang isinya sama; ngajak makan siang. Tentu ia merasa risih. Sherin tak habis fikir, kenapa Dean tak pernah berhenti mengganggunya. Dengan terpaksa, ia pun membalas pesan Dean.To : DeanDmna?Dean sangat senang, akhirnya Sherin membalas pesan darinya. Ia pun mengajak Sherin makan di warung pinggir jalan tak jauh dari tempat kerjanya. Dean sudah menunggu Sherin di warung tersebut. Tak lama kemudian, orang yang ia tunggu-tunggu datang.“Hai.” Sapa Dean sambil tersenyum. Sherin tak menjawab, ia langsung duduk dan memesan makanan. Dean pun ikut memesan makanan.Ketika makanan sudah dihidangkan, mereka berdua pun makan tanpa ada satu patah kata pun yang keluar dari mulut Sherin.“Kau ini, kenapa diam saja?” kata Dean setelah selesai makan. Sherin tak menjawab, ia langsung berdiri dan siap pergi. Tapi Dean menahan tangan Sherin, membuat Sherin menatap mata Dean.“Aku sudah menerima ajakanmu makan siang, jadi kau tak perlu mengirim pesan lagi.” Kata Sherin to the point. Dean melongo. Begitu sulitkah membuat hati Sherin luluh? Tapi, kenapa? Sherin yang pendiam itu dengan mudahnya meluluhkan hati Dean. Akhirnya Dean melepaskan genggamannya. Ia pun menunduk sedih ketika Sherin berlalu pergi meninggalkannya.“Sepertinya kau sedang tidak enak badan. Wajahmu pucat sekali. Kau yakin tidak mau pulang bersamaku?” Kata Naya. Jujur, ia khawatir melihat Sherin sahabatnya itu. Wajah Sherin seperti sedang menahan rasa sakit. Sudah beberapa hari ini Sherin lembur, pasti ia sangat lelah.“Aku tidak apa-apa, Nay. Kau pulang saja duluan. Pekerjaanku masih banyak.” Jawab Sherin diakhiri senyum. Naya menatap jam tangannya. Sudah pukul 8 malam, ia harus cepat pulang karena ia sudah ada janji dengan seseorang. Akhirnya Naya memutuskan untuk pulang.Pukul 10…Sherin merasa sedikit pusing, ia pun menunda untuk menyelesaikan pekerjaannya. Sherin memilih untuk pulang.“Sherin, aku ingin bicara denganmu.” Mendadak Dean datang dan menarik tangan Sherin.“Kau ini kenapa?” tanya Sherin bingung.“Kau yang kenapa! Kenapa kau selalu menjauhi aku? Apa salahku?” tanya Dean. Sherin diam, mata bulatnya menatap Dean.Dean sudah tidak bisa membendung perasaannya terhadap Sherin. Maka dari itu ia memutuskan untuk mengungkapkannya sepulang Sherin menyelesaikan pekerjaannya. Meskipun sepertinya Dean tau jawaban yang akan diberikan Sherin kepadanya.“Aku mencintaimu!” kata Dean. Sherin semakin diam. “Aku…, mencintaimu. Sudah lama aku memendam perasaanku ini. Kumohon, jangan menyiksaku seperti ini. Aku sudah cukup bodoh dengan segala hal yang aku lakukan untukmu.”
Sherin menelan ludah. Entah kenapa mulutnya terasa kaku. Ia hanya mampu diam terpaku menatap mata Dean. Dean mengacak rambutnya frustasi.
“Aku membencimu.” Mendadak Sherin angkat bicara. Dean melongo. Kemudian ia tersenyum pedih.
“Aku tidak percaya.”
“Aku membencimu.” Sherin mengulang perkataannya. Mata Dean basah. Ia menggeleng dan sekali lagi berkata
“Aku tidak percaya.”
Sherin kembali diam. Matanya mulai basah. Ia memegang kepalanya sendiri dan mendadak jatuh tak sadarkan diri…

Naya mengusap-ngusap rambut Sherin yang terbaring lemah di ruang inap. Mata Sherin masih saja terpejam. Mendadak jemari tangannya bergerak-gerak.
“Sherin, ini aku Naya.” Kata Naya lembut. Pengelihatan Sherin masih buram, ia melihat sekeliling sampai akhirnya pengelihatannya kembali normal.
“Aku ada dimana, Nay?” tanya Sherin parau.
“Kau sedang dirumah sakit. Kemarin malam kau jatuh pingsan. Untung saja ada Dean yang membawamu ke rumah sakit ini.” Kata Naya menjelaskan
“Dean?”
Naya mengangguk sambil tersenyum “Iya, Dean. Dia bilang padaku, bahwa dia amat mencintaimu. Aku…, aku sangat terharu mendengarnya.”
“Tapi kan…,”
“Sssttt, aku tidak apa-apa. Lagipula aku hanya mengagumi dia saja. Sebenarnya…, aku sudah tau kalau Dean mulai menyukaimu waktu SMA dulu. Tapi aku tidak menyerah. Aku ini bodoh sekali. Harusnya aku sadar kalau aku tidak pantas untuknya.” Kata Naya sambil memukul kepalanya sendiri. Lalu Naya tertawa pelan membuat Sherin tersenyum.
“Maaf.”
“Kau ini bodoh sekali. Harusnya aku yang minta maaf. Eh, kau tau tidak? Kemarin ada kejadian lucu loh, begini ceritanya…” Naya banyak bercerita kepada Sherin. Mau tak mau membuat Sherin sakit perut menahan tawa.
Setelah kepergian Naya, entah kenapa hati kecil Sherin bertanya; Dimana Dean sekarang?
Tiba-tiba ponsel Sherin yang terletak di meja berbunyi tanda ada pesan baru yang masuk.
From : Dean
Cepat smbuh ya. Aku mncintaimu
Mendadak dada Sherin terasa sesak. Entah alasan apa yang membuat Sherin menangis terisak seusai membaca pesan dari Dean.

Dean diam memandang bulan. Sesekali ia mendesah pelan. Perasaannya teramat kacau. Ia tak hentinya berfikir, kenapa semua ini terjadi pada hidupnya? Terlebih lagi hidup Sherin? Kenapa? Dean mengacak rambutnya sendiri. Tak terasa, selama berbulan-bulan ini ia menjadi makhluk yang cengeng.
Tuhan…, tolong jelaskan padaku. Kenapa semua ini terjadi?

Satu minggu kemudian…
“Sherin berhenti bekerja?” tanya Dean tak percaya. Naya mengangguk.
“Iya. Aku tidak tau alasannya. Mungkin karena ia but
การแปล กรุณารอสักครู่..
ผลลัพธ์ (ไทย) 2:[สำเนา]
คัดลอก!
เกลี้ยกล่อม? ใจดีกับผมหรือเปล่า ไม่พอที่จะทำให้ความพยายามทั้งหมดที่ผมทำเพื่อคุณเพื่อให้เกลียดฉัน? ดังนั้นคุณเสียใจทำสิ่งที่ทุกคนกับผมหรือเปล่า และเพื่อให้คุณไปแล้วสาปแช่งเพราะใจร้าย? ไม่ว่าเพียงพอหรือไม่
ฉันเกลียดคุณ จริงๆ แต่สิ่งที่คุณทำตามที่ฉันบอกว่า? คุณยังยิ้มและกล่าวว่า "ผมไม่เชื่อว่ามัน."
ผมไม่อยากให้คุณพูดอย่างนั้น ฉันต้องการให้คุณที่จะเชื่อคำพูดของฉัน คุณรู้ไหมว่าทำไม? ฉันเกลียดคุณ เพราะคุณได้ทำให้ฉันตกอยู่ในความรักและกลายเป็นสิ่งมีชีวิตที่สะอึกสะอื้นมากที่สุดในโลก! ฉันเกลียดคุณ ฉันไม่ควรรักคุณ.
ผมคิดว่าตอนนี้คุณรู้เหตุผลที่ผมได้ทำทุกอย่างที่ เพราะผมไม่ต้องการที่จะทำร้ายคุณมากไปกว่านี้ ฉันขอโทษ. Sherin ขอบคุณในที่สุดงานเสร็จ Sherin ครึ่งหนึ่งของปีนี้แล้วทำงานใน บริษัท ที่มีชื่อเสียงในกรุงจาการ์ตา เขาเคลียร์ข้าวของของเขาและเตรียมที่จะกลับบ้าน Sherin เหลือบมองไปที่นาฬิกาของเขามันเป็น 22:30 วันนี้เขากลับบ้านมาคืนกว่าปกติเนื่องจากการทำงานซ้อนขึ้น. "ต้องการฉันระหว่างบ้าน?" คณบดีกล่าวว่าเล็ก ๆ น้อย ๆ น่าแปลกใจที่ sendari Sherin ถูกฝันกลางวันรอรถแท็กซี่ซึ่งยังคงอยู่ในการดำเนินการ. "ไม่ใช่" "ทำไม?" เขาถามอีกครั้ง. "ฉัน สามารถไปบ้านคนเดียว. " "เฮ้ไม่ได้เป็นผู้หญิงที่ดีที่จะไปอยู่บ้านคนเดียว นอกจากนี้ที่จะสาย มันโอเคผมในทุก. "ชักชวนคณบดี Sherin ได้ไปออกไปและวางแท็กซี่แล้วเดินเข้าไปในรถแท็กซี่ไม่ต้องกังวลใจเพิ่มเติมเกี่ยวกับคณบดี คณบดีจ้อง. ใจ Sherin แท็กซี่ขอบคุณมากมาเพียงในเวลา เขาไม่ต้องการที่จะถูกบังคับโดยในระหว่างคณบดี คณบดีจริงเป็นเพื่อนที่โรงเรียนมัธยมของเขา Sherin และคณบดีไม่เคยเรียนเมื่อเรียนเป็นสาม Sherin ยอมรับคณบดีคนดีแม้ว่าเขาจะไม่สื่อสารส่วนตัวกับเขา เขารู้จากผู้ที่อยู่ใกล้ชิดกับดีนที่บอก Sherin อีกอย่างแม่นยำจาก Naya เพื่อน Sherin ที่ชอบดีน. ด้วยเหตุผลบางสิ่งที่ทำให้ Sherin รักษาระยะห่างกับคณบดีถึงแม้จะมีคนอื่น ๆ เช่นกัน Sherin รู้สึกว่าเขาไม่จำเป็นต้องมีปฏิสัมพันธ์กับคนหนึ่งคนใด แม้ Naya, Sherin เพื่อนของเขาไม่ทราบเหตุผลว่าทำไมเขาไม่ดังนั้น. นอกจากนี้เขายังเดินไปที่บ้านขึ้นที่เกณฑ์ของถนนซึ่งเป็นใครอื่นนอกจากที่อยู่อาศัยของเขา ตั้งแต่วัยเด็ก Sherin เป็นเด็กกำพร้า เขาอาศัยอยู่กับปู่ย่าตายาย จนแล้วเขาก็กลายเป็นสาวที่เป็นอิสระและเลือก nge กินนอนแทนที่จะอยู่กับปู่ย่าตายาย เขาไม่ต้องการที่จะยังคงมีปัญหาพวกเขา. เมื่อเขาเป็นที่ kostnya ประตูก็โทรศัพท์ดังเข้าสู่ระบบ Sherin โทรศัพท์ไม่มี จำนวนลับ เขาได้รับการตอบรับโทรศัพท์ก่อนที่จะเข้าโรงเรียน. "ฮัลโหล" Sherin กล่าวว่า. "มองย้อนกลับไป." คำว่าเสียง disebrang มี Sherin ยังหันกลับไปมอง และโอ้! วิธีตกใจเขาพบคณบดียืนอยู่อีกด้านหนึ่งของถนนรอยยิ้มและโบกมือให้เขา. "ตอนนี้ฉันสงบเมื่อฉันเห็นคุณขึ้นในบ้านขึ้น ผมกังวลเกี่ยวกับ. "กล่าวว่าดีนยังคงอยู่ในโทรศัพท์ Sherin เพ่งพิศทำ Sherin ยังปิดโทรศัพท์และวิ่งเข้าไปในโรงเรียนและออกจากคณบดียังคงยืนอยู่ทาง disebrang. คณบดีนอนอยู่บนเตียง ยังไงก็เถอะเขาไม่สามารถหยุดคิดเกี่ยวกับ Sherin เธอจะตกอยู่ในความรัก? ใช่คณบดีตกหลุมรักกับ Sherin Sherin ว่าสองปีที่ผ่านมาเขารู้ว่า แม้ว่าจะไม่ได้ทำความคุ้นเคยได้โดยตรง คณบดีไม่เคยรู้ที่มาของหญิงสาว เขาเท่านั้นที่รู้ว่าชื่อเต็มของเธอ, Sherina Aninditha Reynaldi ส่วนที่เหลือเขาไม่ทราบ. เพื่อประโยชน์ของความรักของเธอคือการ Sherin เขาก็เต็มใจที่จะทำงานเป็นบอยสำนักงานที่ บริษัท ที่ทำงาน Sherin แม้ว่าคณบดีพ่อรวยพ่อของเขาถามคณบดีนำ บริษัท ของเขา แต่ปฏิเสธที่คณบดีและชอบที่จะทำงานเป็น OB. ในขณะที่เขาคาดว่าทุกอย่างที่เขาทำไม่ได้ผลอย่างแน่นอนเหมือนที่เคย ขณะที่ยังคงอยู่ในโรงเรียนหลักสูตรคณบดีแบดมินตันใช้ในเพื่อที่จะยังคงเห็น Sherin ซึ่งเป็นหลักสูตรแบดมินตันแน่นอน แต่สัปดาห์ต่อมาหยุด Sherin ของ ekskulnya ยังมีสิ่งอื่น ๆ อีกมากมาย และตอนนี้? Sherin ไม่เคยพูดกับคณบดีคณบดีที่ไม่ได้ตำหนิเขาเป็นครั้งแรกและได้แล้วไม่เคยมีคำตอบ เขามักจะพบกับ Sherin แต่ Sherin ราวกับว่าดีนไม่ทราบ คณบดีผิดหวังมาก เขาต้องการที่จะให้ขึ้น แต่ความมุ่งมั่นของเขาเป็นเอกฉันท์ ไม่ว่าวิธีการที่ยากที่เขาจะทำให้ฤดูใบไม้ร่วง Sherin รักเขา. หนึ่งสัปดาห์ต่อมา ... ถอนหายใจเบา ๆ Sherin อีกครั้งที่เขาได้รับข้อความจากคณบดีบนโทรศัพท์มือถือของเขา เนื้อหาของมันยังคงเหมือนเดิม ขอเชิญรับประทานอาหารกลางวันร่วมกัน แต่ครั้งนี้มีความสำเร็จเล็ก ๆ น้อย ๆ เพิ่มเติมทำให้ Sherin สับสน. จากคณบดีจุ๊บอาหารกลางวัน? . ถ้า msih ไม่ต้องการฉันจะหยุดการส่ง sms จอร์เจียคุณนั่นหมายความว่าโทรศัพท์มือถือจะเต็มไปด้วยข้อความของคณบดีซึ่งเป็นเหมือนกัน; ขอเชิญรับประทานอาหารกลางวัน แน่นอนเขารู้สึกอึดอัด Sherin ไม่ได้หมดคิดว่าทำไมไม่เคยหยุดคณบดีรบกวนเขา ตามความจำเป็นเขาได้รับการตอบกลับข้อความคณบดี. เรียนคณบดี? Dmna ดีนมีความสุขมากที่สุด Sherin ตอบกลับข้อความจากเขา นอกจากนี้เขายังได้รับเชิญ Sherin รับประทานอาหารที่ร้านแผงลอยริมถนนไม่ไกลจากสถานที่ทำงานของเขา คณบดีได้แล้วรอในร้าน Sherin หลังจากนั้นไม่นานคนที่เขาได้รับการรอคอยที่จะมา. "สวัสดี." ซาปาคณบดียิ้ม Sherin ไม่ได้ตอบทันทีที่เขานั่งลงและสั่งอาหาร คณบดีได้มาสั่งอาหาร. เมื่ออาหารถูกเสิร์ฟพวกเขาทั้งสองโดยไม่ต้องกินคำเดียวที่ออกมาจากปาก Sherin. "คุณทำเช่นนี้เหตุผลที่คุณจะเงียบ?" คณบดีกล่าวว่าหลังจากที่รับประทานอาหาร Sherin ไม่ได้ตอบทันทีที่เขายืนขึ้นและพร้อมที่จะไป แต่คณบดี Sherin จับมือให้คณบดีสบตา Sherin. "ผมได้รับเชิญรับประทานอาหารกลางวันเพื่อให้คุณไม่จำเป็นต้องส่งข้อความอีกครั้ง". กล่าวว่า Sherin ไปยังจุดที่ คณบดีจ้อง ดังนั้นเป็นเรื่องยากที่จะทำให้มันละลาย Sherin หัวใจ? แต่ทำไม? Sherin เงียบสงบได้อย่างง่ายดายคณบดี คณบดีในที่สุดก็ปล่อยให้ไปของการจับของเขา เขามองเศร้าเมื่อ Sherin ล่วงลับไปแล้วออกจากเขา. "คุณรู้สึกไม่ดี ใบหน้าของคุณคือซีด คุณแน่ใจหรือไม่ต้องการที่จะกลับบ้านไปกับฉัน "นายากล่าวว่า ตรงไปตรงมาเขาก็อยากจะเห็นเพื่อนของเขา Sherin ใบหน้า Sherin เหมือนเธอคือการแบกรับความเจ็บปวด เป็นเวลาหลายวันการทำงานล่วงเวลา Sherin แน่นอนเขาก็เหนื่อยมาก. "ผมไม่ได้อะไรแต่ว่า คุณไปบ้านหลังแรก . ยังคงทำงานมาก "คำตอบ Sherin ยกเลิกรอยยิ้ม Naya มองที่นาฬิกาของเขา แล้วที่ 20:00 เขาจะต้องกลับบ้านเพราะเขามีนัดกับใครสักคน นายาในที่สุดก็ตัดสินใจที่จะกลับบ้าน. ที่ 10 ... Sherin รู้สึกหวิวเล็ก ๆ น้อย ๆ ที่เขาถูกนำออกไปเสร็จงาน Sherin เลือกที่จะกลับบ้าน. "Sherin ผมต้องการที่จะพูดคุยกับคุณ." ทันใดนั้นคณบดีมาและดึงมือ Sherin. "คุณอะไร?" Sherin สับสนถาม. "คุณเหตุผล! ทำไมคุณให้ห่างจากฉัน ฉันทำอะไร "ถามคณบดี Sherin เงียบดวงตากลมของเขาจ้องมองที่ดีน. คณบดีไม่สามารถที่จะระงับความรู้สึกของเขาที่มีต่อ Sherin ดังนั้นเขาจึงตัดสินใจที่จะแสดงความ Sherin หลังจากเสร็จสิ้นการทำงาน แม้ว่ามันจะดูเหมือนว่าคณบดีเอกภาพ Sherin คำตอบจะถูกมอบให้กับเขา. "ผมรักคุณ!" คณบดีกล่าวว่า Sherin เงียบมากขึ้น "ผมรักคุณ ฉันได้เก็บงำความยาวความรู้สึกเหล่านี้ โปรดอย่าทรมานผมเป็นแบบนี้ ฉันได้รับสวยโง่กับทุกสิ่งที่ฉันทำเพื่อคุณ. " Sherin กลืนกิน ยังไงก็เถอะปากของเธอรู้สึกแข็ง เขาเป็นเพียงสามารถที่จะเงียบจ้องมองที่ตาของคณบดี คณบดีน่าระทึกใจผมของเขาในแห้ว. "ฉันเกลียดคุณ." ทันใดนั้น Sherin พูด คณบดีจ้อง แล้วเขาก็ยิ้มอย่างขมขื่น. "ผมไม่เชื่อว่ามัน." "ฉันเกลียดคุณ." Sherin ซ้ำคำพูดของเขา สายตาของคณบดีเปียก เขาส่ายหัวอีกครั้งและกล่าวว่า"ผมไม่เชื่อว่ามัน." Sherin กลับเงียบ ดวงตาของเธอเริ่มที่จะเปียก เขาถือศีรษะของเขาเองและก็ลดลงหมดสติ ... นายาถูผม Sherin นอนอ่อนในพื้นที่เตียง ตา Sherin ยังคงปิดให้บริการ ทันใดนั้นนิ้วมือของเขากระตุก. "Sherin ผม Naya." Naya พูดเบา ๆ วิสัยทัศน์ Sherin ยังคงตาพร่าเขามองไปรอบ ๆ จนในที่สุด pengelihatannya กลับมาเป็นปกติ. "ฉันไม่มีที่เปล่า?" ถาม Sherin แหบ. "คุณอยู่ในโรงพยาบาล คืนเมื่อวานนี้คุณเป็นลม โชคดีที่มีดีที่นำตัวส่งโรงพยาบาลนี้. "กล่าวว่า Naya อธิบาย"คณบดี" นายาพยักหน้าและยิ้ม "ใช่คณบดี เขาบอกผมว่าเธอเป็นที่รักมาก ฉัน ... ฉันถูกย้ายอย่างล้ำลึกที่จะได้ยินว่า. " "แต่คุณ ... " "Shhhh ผมไม่ได้อะไร อย่างไรก็ตามผมก็ชื่นชมเขาอยู่คนเดียว ... ที่จริงผมรู้อยู่แล้วว่าดีนเริ่มที่จะชอบโรงเรียนมัธยม แต่ผมไม่ให้ขึ้น ฉันโง่ ฉันควรจะได้ตระหนักว่าฉันไม่สมควรได้รับของเธอ. "นายากล่าวว่าตบหัวของเขาเอง จากนั้นนายาหัวเราะอย่างเงียบ ๆ ทำให้รอยยิ้ม Sherin. "ขอโทษ." "คุณโง่ ฉันควรจะขอโทษ เอ๊ะไม่ได้คุณรู้หรือไม่? เมื่อวานนี้มีแท็บเล็ตที่เกิดขึ้นตลกนี่จัดการ ... "นายามากบอก Sherin หลีกเลี่ยงไม่ได้ทำให้เสียงหัวเราะท้อง Sherin. หลังจากการจากไปของนายาลึกลับหัวใจขนาดเล็ก Sherin ถาม; ที่ไหนดีนอยู่ไหนแล้ว? ทันใดนั้นโทรศัพท์ Sherin ตั้งอยู่บนโต๊ะอ่านป้ายมีข้อความใหม่มาใน. จากคณบดีsmbuh ด่วนใช่ ฉัน mncintaimu Sherin หนาแน่นหน้าอกทันที ด้วยเหตุผลอะไรที่ทำให้ร้องไห้ Sherin หลังจากที่ได้อ่านข้อความของคณบดี. บางคณบดีเงียบไปที่ดวงจันทร์ บางครั้งเขาถอนหายใจอย่างเงียบ ๆ ความรู้สึกวุ่นวายมาก เขาได้รับการอย่างต่อเนื่องคิดว่าทำไมทั้งหมดนี้เกิดขึ้นในชีวิตของเขา? นอกจากนี้ยังมีชีวิต Sherin? ทำไม? คณบดีน่าระทึกใจผมของเขา รู้สึกว่าไม่เป็นเวลาหลายเดือนเขาก็กลายเป็นสิ่งมีชีวิตที่ขี้แง. พระเจ้า ... โปรดอธิบายให้ฉัน ? ไม่ทั้งหมดนี้เกิดขึ้นทำไมหนึ่งสัปดาห์ต่อมา ... "Sherin หยุดทำงาน?" เขาถามในการปฏิเสธศรัทธา นายาพยักหน้า. "ใช่ ฉันไม่รู้ว่าทำไม บางทีอาจเป็นเพราะเขาเป็น แต่






































































การแปล กรุณารอสักครู่..
 
ภาษาอื่น ๆ
การสนับสนุนเครื่องมือแปลภาษา: กรีก, กันนาดา, กาลิเชียน, คลิงออน, คอร์สิกา, คาซัค, คาตาลัน, คินยารวันดา, คีร์กิซ, คุชราต, จอร์เจีย, จีน, จีนดั้งเดิม, ชวา, ชิเชวา, ซามัว, ซีบัวโน, ซุนดา, ซูลู, ญี่ปุ่น, ดัตช์, ตรวจหาภาษา, ตุรกี, ทมิฬ, ทาจิก, ทาทาร์, นอร์เวย์, บอสเนีย, บัลแกเรีย, บาสก์, ปัญจาป, ฝรั่งเศส, พาชตู, ฟริเชียน, ฟินแลนด์, ฟิลิปปินส์, ภาษาอินโดนีเซี, มองโกเลีย, มัลทีส, มาซีโดเนีย, มาราฐี, มาลากาซี, มาลายาลัม, มาเลย์, ม้ง, ยิดดิช, ยูเครน, รัสเซีย, ละติน, ลักเซมเบิร์ก, ลัตเวีย, ลาว, ลิทัวเนีย, สวาฮิลี, สวีเดน, สิงหล, สินธี, สเปน, สโลวัก, สโลวีเนีย, อังกฤษ, อัมฮาริก, อาร์เซอร์ไบจัน, อาร์เมเนีย, อาหรับ, อิกโบ, อิตาลี, อุยกูร์, อุสเบกิสถาน, อูรดู, ฮังการี, ฮัวซา, ฮาวาย, ฮินดี, ฮีบรู, เกลิกสกอต, เกาหลี, เขมร, เคิร์ด, เช็ก, เซอร์เบียน, เซโซโท, เดนมาร์ก, เตลูกู, เติร์กเมน, เนปาล, เบงกอล, เบลารุส, เปอร์เซีย, เมารี, เมียนมา (พม่า), เยอรมัน, เวลส์, เวียดนาม, เอสเปอแรนโต, เอสโทเนีย, เฮติครีโอล, แอฟริกา, แอลเบเนีย, โคซา, โครเอเชีย, โชนา, โซมาลี, โปรตุเกส, โปแลนด์, โยรูบา, โรมาเนีย, โอเดีย (โอริยา), ไทย, ไอซ์แลนด์, ไอร์แลนด์, การแปลภาษา.

Copyright ©2025 I Love Translation. All reserved.

E-mail: