Kumohon, hnya untuk malam ini saja. Datanglah ke tmpat kostku.
Dean langsung pergi menuju tempat kost Sherin. Ia tak peduli meski sudah hampir pukul dua belas. Meski ia tak mengerti kenapa Sherin mendadak memohonnya untuk datang. Dan meski kini hujan telah mengguyur kota, ia tetap pergi…
Tanpa aba-aba, Dean masuk ke dalam dan betapa kagetnya ia menemukan Sherin tengah terkulai tak berdaya di lantai. Dean langsung memeluk Sherin dalam pangkuannya. Mulut dan hidungnya mengeluarkan darah.
“D-dean, maafkan aku…” kata Sherin tercekat. Nafasnya putus-putus. Mata Dean mulai basah lagi.
“Kau tidak punya salah apapun. Aku yang harusnya minta maaf karena telah membiarkanmu menderita sendirian…” telunjuk Sherin menekan bibir Dean isyarat untuk berhenti bicara.
“ Aku…, aku juga mencintaimu.” Kata Sherin akhirnya. Dean tersenyum meski matanya terus berlinangan air. Sherin pun ikut tersenyum. Mata Sherin terpejam perlahan.
“SHERIIIIIIINN!!!”