“Gak mau. Senja pengen lihat pelangi di sini.” Senja protes.
“Ya sudah. Tapi gak boleh hujan-hujan ya.” Neneknya mengalah. Meninggalkan Senja sendiri.
Hari mulai sore. Langit menyisakan titik-titik hujan. Matahari malu-malu mengintip dari balik awan. Sebuah mobil sedan memasuki garasi rumah. Seorang laki-laki muda keluar dari dalam mobil. Ia berlari menghindari hujan menuju teras rumah. Senja tersenyum riang melihat laki-laki muda itu.
“Ayah!” Senja berlari memeluk ayahnya yang basah kuyup.
Ayahnya membalas senyum putri kecilnya itu.
“Iya sayang. Kok anak ayah di luar. Kan lagi hujan. Nanti anak ayah masuk angin.” Ayahnya memeluk senja erat.